Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Marjinal

Aliansi Pemuda dan Masyarakat Pringgabaya Menggelar Aksi Gugat PT. Japfa Comfeed Indonesia Terkait Dugaan Pemcetan Pekerja Loka

Pringgabaya-SK, Sejumlah masyarakat dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Pringgabaya menggelar aksi demonstrasi di kantor Desa Pringgabaya Utara pada (23/11). Dalam aksi demo tersebut masa menggugat perusahan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk unit 42 Lombok Timur yang melakukan intimidasi dan pemecatan terhadap pekerja lokal. Risal, selaku koordinator lapangan aksi menyayangkan sikap perusahaan yang diduga telah melakukan pemecatan dan intimidasi kepada pekerja lokal serta lebih mendahulukan pekerja dari luar. "Sebagai pemuda dan masyarakat Desa Pringgabaya Utara kami sangat menyayangkan sikap perusahaan yang memberhentikan pekerja setempat dan lebih mengutamakan pekerja dari luar". Ujarnya. Sebagai perusahaan yang ada di wilayah pedesaan, seharusnya bisa berdampak terhadap pembangunan sumber daya manusia yang ada di desa bukan justru sebaliknya", sambung Risal. Selain itu masa aksi juga menuntut komitmen perusahaan untuk tetap melibatkan pekerja l

Cerita Satriah, Temani Suami Lumpuh 9 Tahun, Tak Mampu Berobat Karena Terkendala Biaya

  Labuhan Haji-SK, Tahun 2014, tepatnya Rabu 20 agustus. Hari yang menyedihkan bagi Satriah. Hal tersebut karena suaminya,  Abdul Hamid  jatuh dari pohon yang menyebabkan tulang ekornya patah kemudian divonis lumpuh sampai saat ini. Walaupun demikian, ia hanya mengandalkan obat apotik untuk suami sebagai penghilang rasa sakit yang di derita sang suami. Satriah menceritakan ketika jatuh 8 tahun yang lalu suaminya memang sempat mendapatkan perawatan di RSUD Soedjono Selong. Namun, karena keterbatasan alat mengharuskan suami Satriah harus dirujuk ke RSUP di Mataram.  Pihak rumah sakit meminta dikumpulkan semua keluarga untuk berunding dan mengumpulkan uang sebesar Rp 24 juta sebagai biaya pengobatan.  "Setelah itu kita telepon keluarga dirumah, mereka gak setuju dan tidak sanggup dan suaminya diminta dibawa pulang saja", keluh Satriah, Rabu (14/12/2022). Tibanya dirumah, Abdul Hamid hanya mendapatakan pengobatan secara tradisional ke belian sasak (tukang urut red). Namun tidak a

Cerita Inspiratif Alpian, Pengerajin Sangkar Burung Penyandang Disabilitas Asal Desa Bebidas

  Bebidas-SK, Alpian (38 tahun) Warga Dusun Jurang Koak Timur Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur yang merupakan penyandang disabilitas fisik setelah beberapa tahun yang lalu mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia harus duduk di kursi roda sampai sekarang. Dengan segala keterbatasan yang ia miliki, membuat dirinya tidak menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk tidak melupakan tanggungjawabnya sebagai tulang punggung keluarga. Pria yang kerap disapa Pak Susi tersebut mengatakan dirinya menjadi pengerajin sangkar burung kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Karena kondisi saya saat ini, saya membuat sangkar burung, kemudian itu saya jual" katanya (16/07). Karena tidak memungkinkan untuk dijual keliling saya menjualnya melalui media sosial kemudian nanti biasanya para pembeli dari luar desa datang untuk mengambil sendiri sangkar burungnya," tambah Alpian. Dari hasil penjualan sangkar burung tersebut, selain untuk memenuhi kebutuha

Dijanjikan Mendapat Bansos PKH, Warga di Sambelia ini Rela Keluarkan Uang Rp 150 Ribu

Sambelia-SK, Rahmatia (30 tahun) salah seorang warga Desa Labuhan Pandan Kecamatan Sambelia didatangi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dan dijanjikan akan menerima bantuan sosial.  Rahmatia menceritakan bahwa dirinya dijanjikan oleh SH dan beberapa orang temanya yang mengaku berasal dari Selong akan mendapatkan bantuan sosial pada program keluarga harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan membayarkan Rp.150.000," jelasnya (31/05).  Lebih lanjut ia menjelaskan setelah mengeluarkan biaya kepada oknum tersebut, Rahmatia dan 6 warga lainya dipastikan akan menjadi keluarga penerima manfaat (KPM) PKH dan KIS dari Kementrian Sosial, dimana pendataan tersebut dilakukan pada tanggal 30 Maret 2022 yang lalu," terangnya.  Sementara itu petugas pendamping PKH Man Sujana mengatakan apa yang dilakukan oleh oknum tersebut jelas-jelas melanggar hukum.  Ia menjelaskan proses untuk mendapatkan program bantuan sosial berupa PKH itu ada mekanismenya, yaitu dengan diusulkan mela

Kisah Pilu Keluarga Rentan Penyandang Disabilitas Sambelia

Lombok Timur, SK - Miris memang, tapi begitulah kenyataan yang terjadi. Keluarga  tidak mampu penyandang disabilitas Dusun Mekar Mulia, Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, butuh perhatian. Keluarga Rentan penyandang disabilitas tersebut bernama Dimas (12) dan Vika (5) Sekitar tiga bulan lalu, Inaq Sumeran, nenek yang mengasuhnya sejak kecil meninggal dunia, mereka tentu sangat terpukul. Inaq Sumeran (alm) adalah sosok wanita tangguh, penyayang dengan segala dedikasi, keterbatasannya, mampu merawat tiga orang cucunya sekaligus. Dua orang cucunya mengalami kelainan fisik alias disabilitas sejak lahir namun mampu merawat cucunya hingga akhir hayatnya. Semenjak kepergian (Alm, Inaq Sumeran-red) hak asuh kemudian diambil alih oleh Bu De (Inaq Kake) dari Dimas dan Vika, Yuyun Marlina (39) panggilan Inaq Yola, anak kedua dari (alm) Inaq Sumeran.  Janda anak satu ini, pernah menjadi PMI ke Malaysia beberapa tahun lalu sebelum Ibunya meninggal. Diceritakannya, ketika di luar negeri

DPC HWDI LOMBOK TENGAH SESALKAN PEMBERITAAN MEDIA KASUS ANAK BUNUH DIRI

  Praya, SK - Sima Wandasari Ketua Pengurus Cabang Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Lombok Tengah sesalkan pemberitaan oleh portal media arus utama tentang salah seorang remaja disabilitas yang diduga meninggal dunia akibat bunuh diri yang terjadi pada 24 Juni 2021 yang lalu.  Berita tersebut menjadi viral sehingga sehingga mengundang para netizen menulis komentar yang tidak sepantasnya kepada korban, tentunya ini bisa saja membuat pihak keluarga menjadi tertekan", jelas Sima melalui sambungan telepon (26/06). Kepada awak media supaya lebih bijak lagi didalam menyajikan berita apalagi berkaitan tentang anak disabilitas harus memikirkan dampak positif negatifnya, supaya tidak menimbulkan komentar-komentar yang tidak baik dari warga net," harapnya.  Ia juga mengkritisi soal penulisan berita dibeberapa portal media online lokal ternama di NTB yang secara jelas menuliskan nama lengkap korban yang seharusnya disamarkan apalagi yang bersangkutan merupakan p

Kapolres Lotim Santuni Anak Yatim dan Salurkan Sumbangan Pembangunan Masjid Baiturrahman

Lombok Timur, SK - Orang nomor satu di jajaran Kepolisian Resort Lombok Timur, AKBP Tunggul Sinatrio, S.I.K,. M.H bersama puluhan tuan guru, lakukan safari Jumat berkah sambil memberikan sumbangan material untuk pembangunan masjid Baiturrahman, Desa Sambelia sekaligus memberikan santunan kepada tiga puluh anak yatim yang berada di Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Jumat, (18/6/2021) Kapolres bersama rombongan tuan guru tiba di Masjid Baiturrahman sekira pukul sebelas pagi dan melaksanakan shalat Jumat berjamaah bersama masyarakat setempat. Turut hadir menyambut kedatangan Kapolres adalah Kapolsek Sambelia, Iptu. Ahmad Yani, Danramil, camat Sambelia, kepala desa, dari unsur OPD serta masyarakat sekitar. Seperti biasa untuk menekan penyebaran Covid-19, pengurus masjid Baiturrahman dalam menyambut kedatangan rombongan Kapolres menyiapkan protokol kesehatan seperti masker, hand sanitizer, penyemprotan desinfektan dan memberikan tanda jarak kepada jamaah yang melakukan shalat

Workshop Penganggaran Responsif Gender dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

L ombok Timur, SK - Tidak ada satu negara di dunia yang benar-benar telah berhasil meniadakan isu ketimpangan gender. Refleksi perjalanan Indonesia selama lebih dari satu dasawarsa sejak terbitnya Inpres No. 09 Tahun 2000 mengenai pengarusutamaan Gender masih menampilkan wajah kesenjangan yang sangat memprihatinkan, Kamis (17/6/2021) Manfaat dari meningkatnya pembangunan yang dipacu oleh pemerintah selama beberapa tahun terakhir belum mampu menjembatani disparitas partisipasi serta akses dari dan untuk perempuan. Mengawal amanah Inpres di atas, menjadi sebuah kewajiban bagi pembuat kebijakan untuk menyusun, mengevaluasi dan penganggaran program pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang berkeadilan gender.  Berangkat dari permasalahan tersebut, OXFAM Indonesia menyelenggarakan workshop dengan tema "Penganggaran Responsif Gender dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan" meliputi Provinsi  NTB dan NTT. Berlangsung selama dua hari, 19 hingga 20 Juni 2021, di Gedung BC, Lantai 4 Fisipol UGM

Sawit Kalimantan: Meq Mikir 100 Kali Juluk!

Lotim.SK_Masi inget, sopok cerita tepat lek taon 2018. Lima dengan Dateng tipak bale kenyakan tokol lek teras bale. Batur ne ia nawarang warga tipak Kalimantan negawean sawit. Ndot juluk, inget aku lima batur dateng tipak bale mewakili sopok perusahaan. Dendeq ta sebut aranna wah. Nah, leq pengeraosan batur Ine, iya nawarang pegawean sawit lek Kalimantan tanpa biaya alias gratis. Lebih maiq maliq ndeq ulaq biaya ongkos. Kanca ta siapang Malik uang belanja Rp. 250.000. Siangkat cerita, sengak si maiq lalok informasi, ta tanggor sopok warge semeton lek deket  bale. Akhir cerita, e.. si cemoh lalok. Sepakat dua dengan berangkat. Amaq Su kanca Amaq Fa.  Lalo begawean tipak Kalimantan, jauk bekal, bilin seninaq anak lek bale. Telu bulan wah liwat, ketuan kelaurga jarang nelpon, apalagi gin ngirim kepang. Kabar sulit terdengar, sengak si jarang nelpon. Nah.. Mauk cerita lengan senina anak Amaq Su, kanca Amaq Fa ternyata mele uleq.  Singket singkat cerita. Jari amaq Su kaca Ama Fa ulek tiapk

Ibu dan Balita Mendekam di Penjara, Puluhan Advokat Menyatakan Sikap

 Loteng, SK_Kejari Praya, Lombok Tengah menahan Empat ibu rumah tangga (IRT). Pasalnya mereka ditahan lantaran melempar gudang rokok di UD Mawar, Desa Wajageseng, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah. Dari empat IRT itu, tragisnya ada dua IRT membawa balita dan menyusui di balik jeruji penjara. Mereka ditangkap dan ditahan atas tuduhan pengrusakan.  Apa yang dilakukan para IRT itu sebenarnya sebagai aksi protes karena pemilik pabrik tidak pernah mendengar aspirasi mereka. Banyak anak-anak yang sakit akibat polusi dari pabrik. Bahkan, warga sekitar sama sekali tidak dipekerjakan di pabrik. Diketahui, masing-masing IRT asal Desa Wajageseng, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah adalah Nurul Hidayah (38), Martini (22), Fatimah (38) dan Hultiah (40). Mereka merupakan warga Dusun Eat Nyiur yang diancam pasal 170 KUHP ayat (1) dengan ancaman pidana lima sampai tujuh tahun kurungan penjara atas tuduhan pengrusakan. Menyikapi kasus tersebut, para advokat yang tegabung pada Tim Hukum "Nyalakan Keadil

Menyedihkan! Disabilitas Sakra Dianiaya Mantan BPD

Lombok Timur. SK- Seorang penyandang disabilitas atas nama Abdul Muis  asal Desa Lepak Kecamtan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) diduga dianya oleh pelaku berinisial HI mantan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di desa yang sama.  Melihat kondisi luka korban yang nyaris buta akibat pukulan pelaku, pihak keluarga korban hari itu langsung melakukan visum di puskesmas setempat dan melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisan dengan harapan bisa di proses secara hukum. Atas kejadian tersebut Hasanul Ahmadi selaku kakak korban saat dikonfirmasi Via phone, Selasa (29/12) menceritakan dan membenarkan  peristiwa pemukulan Itu terjadi pada hari Jum'at, 25 Desember 2020 lalu, di depan rumah pelaku. Berdasarkan cerita yang ia dapat, lanjut Pria yang akrab disapa Adi itu, IH melakukan pemukulan terhadap adiknya lantaran merasa kesal dilempari batu kerikil oleh korban. “Kalau dikatakan banyak yang terganggu memang iya, tapi hanya menggangu tidak sampai merusak, karena saudara saya i

Novita Vauma Sari Didiagnosa Penyakit Ascites Dirujuk ke RSUD DR.SOEJONO

Lombok Timur, SK - Novita Vauma Sari (16) asal Dusun Sandongan, Desa Dara Kunci, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, yang didiagnosis menderita penyakit Asites, kini dirujuk ke RSUD DR. Soejono, Selong oleh petugas dari tim cepat tanggap Puskesmas Belanting, pada, Kamis (17/12) sekira pukul 09.00 WITA. Hal itu dilakukan setelah melihat kondisi kesehatan Novia, hari demi hari semakin memburuk. Karena adanya pembengkakan pada perutnya, sehingga menimbulkan penumpukan cairan di dalam rongga antara selaput yang melapisi dinding perut dan organ dalam tubuh. Demikian pernyataan disampaikan Kepala Puskesmas Belanting, Mansyur, S.Kep,.MKM ditemui media ini di Kantor Desa Dara Kunci, 17 Desember 2020. Lebih jauh Mansyur mengatakan, seandainya saja Novia tidak bepergian ke tempat lain (Loteng) ketika sakit, maka pihaknya sudah bisa mengambil tindakan medis secepatnya. Dikabarkan sebelumnya, Novia yang duduk dibangku kelas XI SMK 1 Sambelia ini sebelum sakit sedang berada di Desa Embung Kate, Kecam

Pemilu Di Tengah Pandemi, Pasien Reaktif Tetap Berhak Bersuara

  Loteng.SK _ Masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah hari ini (Rabu,9/12/2020) melakukan Pilkada serentak untuk menentukan Kepala daerah bupati dan wakil bupati lombok tengah untuk 5 tahun ke depan.   Pilkada yang dilaksanakan di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini tentunya ada sejumlah protokol kesehatan yang harus dijalankan untuk menghindari penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.   Di TPS 14 Kampung Tiwubokah kelurahan Praya Kabupaten Lombok Tengah, di duga ada salah seorang warga disabilitas daksa (fisik) yang dinyatakan reaktif Covid-19 setelah 2x ( dua kali_red) melakukan rapid tes untuk keperluan sebagai petugas KPPS.   Namun karena dia dinyatakan reaktif akhirnya ketua PPS Praya Lalu Erlan memintanya untuk beristirahat di rumah dan nanti akan melakukan swab tes, demi keamanan semua masyarakat yang akan mencoblos.   Meskipun dinyatakan reaktif, tetapi Hak Suaranya tetap diberikan dengan pelayanan khusus untuk pasien atau orang yang memiliki suhu tubuh di

HWDI : Sosialisai KPU Loteng Dinilai Kurang Maksimal

  Mataram.SK_ Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) kembali mengkritik penyelenggara pemilu, khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dinilai tidak maksimal melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan Pilkada Loteng   Kritikan tersebut dilontarkan Ketua HWDI Loteng, Sima di acara talk show menakar kualitas demokrasi pada Pilkada Loteng 2020 di Ballrom Kantor Bupati, Sabtu 5 Desember 2020.   “Bagaimana mau meningkatkan kualitas demokrasi dan partisipasi masyarakat pada Pilkada, kalau sosialisasi tidak maksimal, terutama kepada masyarakat Penyandang Disabilitas” ucap Sima.   Penyandang Disabilitas sangat merasakan betul, kalau sosialisasi terkait tahapan dan pelaksanaan Pilkada Loteng belum maksimal. Mulai dari tahapan, hingga tatacara pencoblosan, mengingat penyandang Disabilitas belum tentu tau cara mencoblos.   Dikatakan, jumlah masyarakat Penyandang disabilitas di Kabupaten Loteng yang terdata sampai sekarang mencapai 1.886 ora

Disabilitas Lombok Tengah Mengancam Golput Pada Pilkada

"kalau tdk ada program disabilitas golput saja".  Gumam Ketua Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sri Sukarni sesaat setelah menonton debat kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah pada Pilkada Serentak 2020 melalui Smartphone, Senin, (30/11/2020).  Absennya materi disabilitas pada debat pertama dan kedua yang dilaksanakan KPUD Loteng disebuah hotel berbintang di Lombok Tengah itu menurut Sri adalah cerminan betapa para penyelenggara pemilu di Kabupaten Lombok Tengah tidak punya awarness terhadap para penyandang disabilitas dalam kontestasi Pilkada di Lombok Tengah. "Kami sangat kecewa dan prihatin, ternyata para calon Bupati dan Wakil Bupati di Loteng, termasuk para penyelenggara pemilu terutama KPU Loteng menganggap disabilitas di Loteng ini sampah sehingga nasibnya tak perlu difikirkan dan dibicarakan apalagi sampai memikirkan program untuk kami" Kata Sri prihatin. Perempuan berkursi roda yang tahun 2017 - 2018 pernah menjadi ketua HWDI Lombok

Menyedihkan !! Di Tanah TasTura Penyandang Disabilitas Didiskriminasi

Loteng.SK _ Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati akan digelar beberapa hari kedepan. Namun, kalangan disabilitas seakan -akan luput dari setiap aspek pembahasan. Mulai dari sosialisasi KPU kepa d a penyandang difabel , tidak terdengarnya visi-misi dari lima paslon yang menyentuh isu keberpihakannya terhadap para penyandang disabilitas .   Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) berharap besar dari lima calon pemimpin Lombok Tengah mempunyai prioritas tersendiri kepada penyandang disabilitas, sayangnya itu belum terlihat pada debat yang terselenggara di D Max Hotel kemarin senin (30/11/2020) .   “Kami penyandangdisabilitastidakmintalebih, tapi tolong dalam visi mereka harus tertera jelas program disabilitas” Kata Sri.   Lebih lanjut, ketua HWDI provinsi ini menyayangkan sikap KPU Loteng yang sampai detik ini belum merespon keinginan dari penyandang disabilitas.   “KPU oh KPU Loteng, sudah berapa t