Langsung ke konten utama

Postingan

Siswa Kritis Sembalun Mencari Keadilan

Lombok Timur SK_Guru sejatinya sahabat terbaik bagi anak didiknya. Selain mentransfer ilmu pengetahuan, seorang guru lebih mengedepankan diri pada konsep digugu dan ditiru. Digugu artinya harus jadi panutan, ditiru artinya selain jadi panutan, guru harus bisa ditiru tingkah laku baiknya. Oleh karenanya guru harus meminimalisir hal negatif pada dirinya. Sebisa mungkin guru berprilaku baik pada sosial dan dalam serta luar lingkunganya. Untuk memperbaiki mutu dan kepribadian, guru dibimbing oleh pimpinan sekolah (Kepala Sekolah), Pengawas, Komite sekolah dan menerima masukan dari teman kerja serta lingkungan di sekitar sekolah. Bahkan guru bisa meminta kritik dan saran dari anak didiknya. Perilaku ini justeru berbanding terbalik dari perilaku oknum kepala sekolah di Kabupaten Lombok Timur. Pada sorotan Speaker kampung saat ini Rabu, 22/5/2019, diduga seorang oknum kepala sekolah sebut saja SMAN 1 Sembalun kini jadi perbincangan sexsy semua kalangan. Pasalnya, seorang murid

Direktur Selaparang TV Apresiasi Kreasi Jurnalis Warga

Ketangga, SK- Direktur Selaparang TV, Lalu Saparudin Aldi hadir memberikan motivasi pada acara rekruitmen jurnalis warga bersama puluhan pemuda yang tergabung bersama media Komunitas Speaker Kampung menjadi Jurnalis Warga (JW) berlangsung di lesehan Kampung, Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur, (17/5). Dalam sambutannya di depan puluhan JW, Miq Apeng panggilan Lalu Saparudin Aldi, mengakui sudah banyak keberhasilan JW Speaker Kampung dalam setiap tulisannya yang sudah dibagikan baik melalui media online seperti facebook, fanspage, Instagram, website, youtube maupun ofline, meskipun tidak didukung oleh media mainstream. “Keberadaan Jurnalisme Warga harus dipertahankan karena tulisannya mengakomodir kepentingan komunitasnya bahkan hak-hak warga terus disuarakan,” terangnya Hal ini katanya menjadi nilai plus buat warga yang diwakili. Aspirasi masyarakat dijadikan isu menarik untuk ditulis di portal berita milik Speaker Kampung. Sebagai mantan Jurnalis, miq Apeng berpesa

Penemuan Mayat Tanpa Identitas, Cek Ciri-cirinya!

Wanasaba. SK_Telah di temukan sesosok mayat tanpa Identitas berjenis kelamin laki-laki di kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani ( TNGR ) Selasa 21/5/2019 sekira pukul 14.00 Wita. Penemuan mayat ini pertama kali oleh warga dusun Otak Kebon Desa Beririjarak Kecamatan  Wanasaba. Penemuan sosok tanpa nyawa tersebut tepat di Cemara Siu Kokok Babakan dengan ketinggian 1699 Mdpl TNGR. Menurut keterangan Saelal Arimi warga Desa Beririjarak yang juga ikut dalam evakuasi pagi ini Rabu 22/5/2019 menjelaskan bahwa kondisi tubuh korban tak lagi utuh. Menurut keterangan Saelal, ciri ciri korban menggunakan sarung berwarna merah, baju warna putih hijau, sandal jepit merek sky way warna biru, kopiah putih. "Usia korban diperkirakan lebih kurang 50 tahun" jelasnya. Bagi siapa saja yang merasa kehilangan keluarga kerabat yang mendengar berita orang hilang dengan ciri-ciri diatas silahkan hubungi pihak kepolisian Wanasaba dan menghubungi pihak RSUD dr Sudjiono Selong Lo

MENANGA REA DARA KUNCI ASET WISATA BERBASIS DESA

Sambelia. SK_Salah satu potensi yang luput dari kita adalah Muara Menanga Rea di Dusun Menanga Rea Desa Dara Kunci Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok timur. Lokasi ini sangat tepat jika dijadikan sebagai destinasi wisata. Taman wisata pemancingan misalnya sangat elok jika ada warga atau pemerintah desa mewujudkannya. Selain itu lokasi ini juga berdekatan dengan pantai. Pantai ini gelombangnya cukup tenang. Ini karena adanya Gili Sulat yang membentang sepanjang pesisir pantai Dara Kunci. Hal lain juga disini kita bisa berkunjung melalui pantai ini, menuju Gili Sulat. Tentu lokasi ini sangat cocok untuk mencari ketenangan. Jika ingin melihat pemandangamnya silahkan buka kanal YouTube ini!! https://youtu.be/F6qOWp6dii8

Jurnalis Warga Mengawasi dan Mendorong Pelayanan Dasar

Suela, SK - Lembaga media komunitas Speaker Kampung (SK) yang berdiri sejak 7 (tujuh) tahun lalu, yang konsentrasi pada produk-produk jurnalistik, kini kembali merekrut beberapa pewarta warga (Jurnalisme Warga) yang berdomisili di Desa Suela, Ketangga, dan Suntalangu, Kecamatan Suela, Lombok Timur, pada, (10/05/2019).