Tikus mati di lumbung padi, begitulah perumpamaan warga Desa Ketangga, Suntalangu Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur.
Tengkarengan (kekeringan-red) di tengah melimpahnya sumber mata air Lemor. Satu pekan berlangsung warga tak dapat air akibat lambanya penangan petugas PDAM.
Menurut keterangan Ketua BPD Desa Ketangga, Muhammad Jaelani bahwa pihak PDAM unit Suela lelet dalam mengatasi pipa yang rusak.
"Warga menduga, bahwa petugas ini lambat dalam penangan rusaknya pipa PDAM" ujarnya saat mendatangi kantor Unit PDAM.
Dirinya menjelaskan,
ribuan warga tak dapat air, baik untuk minum, mandi dan mencuci. Mereka harus rela mengambil air hingga 4 Km menggunakan sepeda motor.
Sementara itu, ratusan warga berdesakan dan antrean untuk mandi di titik sungai Koko Desa. Belum lagi yang mencuci pakaian dan perabotan dapur setiap pagi dan sore meramaikan aliran sungai itu.
Selain itu, sebagian warga mengeluarkan uang Rp.100.000-200.000/ tong. Tergantung ukuran dan volume tong yang diangkut mobil.
"Kami dari pengurus masjid membeli air menggunakan mobil untuk keperluan berwudhu para jamaah" jelas Samsul Mujahidin, Selasa 30/7/2019.
Kesulitan warga dalam mendapatkan air disebabkan rusaknya pipa Perusahaan Daerah Air Minum/ PDAM. Menurut keterangan pihak PDAM, bahwa pipa yang rusak sudah diperbaiki.
Menurut keterangan Kepala Unit PDAM Suela, Muhlis menjelaskan. " Kita sudah berupaya memperbaiki saluran pipa yang rusak" jelas Muhlis saat ditemui di kantornya Selasa 30/7/2019.
0 Komentar