Suela. SK_Banyaknya jalan penghubung antar kampung, Desa, dan Kecamatan di wilayah Kabupaten Lombok Timur menjadi fokus pemerintah. Belum lagi jalur yang dilintasi aliran sungai yang kondisinya masih rusak dan lama tidak pernah ada.
Melalui Badan Kerjasama Antar Desa/ BKAD Kecamatan Suela mendorong hingga melaksanakan pembangunan jembatan Batu Pandang. Jalan yang menghubungkan Desa Sapit ke Desa Mekar Sari telah rampung sesuai perencanaan.
Dengan dibangunnya jembatan penghubung antar desa ini mempermudah akses warga melakukan kegiatan sehari-hari. Hal tersebut dirasakan masyarakat yang ada di 3 (tiga) desa wilayah Kecamatan Suela, yaitu Desa Sapit, Mekar Sari dan Desa Suntalangu.
Amaq Jur salah satu pengguna jalan mengatakan, bahwa ia merasa bersyukur dengan adanya pembangunan jembatan batu pandang ini.
“Saya bisa menghemat waktu dan biaya dimana sebelumnya kami menghabiskan biaya Rp. 25.000, kini dengan adanya jembatan ini menjadi Rp.5000 saat habis panen di sawah dari Desa Mekar Sari Sapit di tempat tinggal saya”, tutur Amaq Jur yang juga berprofesi sebagai petani di Desa Sapit tersebut.
Saat ditemui dilokasi jembatan yang baru saja selesai di bangun, Haji Sahenem salah satu warga Desa Mekar Sari menuturkan, bahwa ia baru pertama kali melihat ke lokasi jembatan batu pandang ini, dulu waktu belum adanya bangunan jembatan ini, jalan disini sangat menyeramkan dan kini menjadi indah dan aman untuk kami lalui, dan dulu warga desa Sapit dan desa Mekar sari harus memutar arah lewat Desa Suntalangu dulu jika mau ke sekolah bagi anak-anak kami ataupun saat kami ke sawah.
Amaq Har berharap pemerintah akan menyediakan penerangan.
“Berharap alangkah baiknya pihak pemerintah sekalian menyediakan penerangan jalan (PJU), sebab jika malam hari lokasi gelap gulita”, imbuhnya.
Pembangunan jembatan Batu pandang antara desa sapit dengan mekar sari dapat terlaksana dengan program PISEW (Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah) danswadaya masyarakat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut mendukung pertumbuhan ekonomi perdesaan melalui penyediaan infrastruktur dasar dengan skema Padat Karya Tunai. Salah satunya adalah Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki tata kelola pemerintah daerah (kabupaten, kecamatan dan desa) serta memperkuat kelembagaan masyarakat di tingkat desa.
Program pembangunan ini dilaksanakan oleh BKAD Kecamatan Suela, yang terdiri dari Suherman (Ketua), Mar'an (Sekretaris) dan Lalu Moh Gupran selaku Bendahara dengan nada yang sama dan hampir bersamaan mengungkapkan bahwa dengan adanya jembatan ini anak sekolah tidak lagi memutar jalan dan petani dengan mudah mengangkut hasil panennya.
"Alhamdulillah kini jembatan yang menjadi akses satu-satunya masyarakat desa Sapit dan Mekar sari sudah dapat di lalui guna kepentingan masyarakat dalam membawa hasil panen di sawah dan anak-anak yang ke sekolah tidak lagi mutar arah lewat Desa Suntalangu", ungkap mereka secara bersamaan.
Harapan masyarakat dan pelaksana agar ada program tindak lanjut dari pemerintah baik Kabupaten maupun Provinsi, berupa pengkerasan jalan atau aspal agar dapat di manfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat. Kemudian dari masyarakat berharap agar tetap menjaga jalan dan jembatan utk kita sama-sama merawat dan memelihara agar dapat di gunakan untuk selamanya.
0 Komentar