Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Puskesmas Batuyang GAGAL BERI PELAYANAN TERBAIK, Warga Luapkan Melalui Media Sosial

 


Di Pringgabaya, gelombang kemarahan meledak. Bukan tanpa alasan. Puskesmas Batuyang, yang seharusnya menjadi tempat orang mencari pertolongan, justru berubah menjadi simbol arogansi dan ketidakpedulian.


Semua bermula dari satu unggahan. Seorang warga membawa pasien ke IGD—tempat yang seharusnya sigap menangani kondisi darurat. Tapi apa yang terjadi? Mereka dibiarkan. Dicueki. Seolah nyawa yang mereka bawa tak lebih dari angka statistik yang tak penting.


Dan ternyata, itu bukan kasus tunggal. Komentar demi komentar bermunculan, membanjiri unggahan itu. Lima ratus orang bersuara. Lima ratus pengalaman pahit yang membuktikan satu hal: Puskesmas Batuyang gagal menjalankan tugasnya.


Warga geram. Mereka melabeli puskesmas ini dengan cap yang buruk, pantas disematkan. Satu-satunya Puskesmas di mana untuk masuk IGD, pasien harus ‘Be Tabek’ dulu ke ruang tamu. Seolah mereka datang bertamu, bukan berjuang menyelamatkan nyawa.


Bukan hanya IGD. Dokter dingin, perawat sinis, resepsionis tak ramah, apoteker tak peduli. Dari awal masuk hingga keluar, yang mereka temui hanya wajah-wajah yang enggan melayani. Ini bukan fasilitas kesehatan. Ini adalah mesin birokrasi tanpa hati nurani.


Puskesmas Batuyang bukan lagi tempat mencari kesembuhan. Ia telah menjadi monumen kegagalan sistem kesehatan. Tempat di mana pasien datang dengan harapan, tapi pulang dengan kecewa—atau lebih buruk, tak pulang sama sekali.


#daruratpelayanan 

#sadardanberbenah

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement