Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Perigi Masih Menjaga Nilai Tradisi



Lombok Timur. SK_ Desa Perigi Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur salah satu desa alami dan masih sangat kuat memegang tradisi nenek moyang mereka. Salah satu yang paling terkenal adalah rumah adat limbungan


Sampai sekarang masih mempertahankan bentuk dan konstruksi bangunan lama, tidak boleh dibangun menggunakan bahan yang diproses dengan sentuhan teknologi. Selain itu, ada juga Batu Irajaya, sebongkahan batu yang diyakini memiliki nilai majis yang tinggi.

Selain itu, pada umunya mereka masih memegang teguh prinsisp gotong royong dan saling tolong menolong diantara warga. Misalnya, dalam membangun rumah, masyarakat saling membantu pada pekerjaan yang berat, seperti penggalian lubang pondasi dan pemasangan batu pondasi. 

Bentuk gotong royong lainya yang masih berlaku di masyarakat adalah Rujung/Langar dilakukan jika ada warga yang meninggal dan mengadakan acara selamatan atau begawe.
Dalam hal ini, warga memberikan sumbangan berupa atau beras bagi keluarga yang mendapatkan musibah kematian atau yang mengadakan begawe. 

Selain gotong royong, di kalangan masyarakat Desa Perigi juga sudah mulai tumbuh dan diterapkan nilai - nilai demokrasi. Misalnya,  Dalam penyelesain setiap permasalahan selalui dilakukan musyawarah, begitu pula halnya dalam pengangkatan pemimpin, dari tingkat desa sampai RT dilakukan dengan cara pemilihan langsung oleh warga.
Sementar untuk Potensi sumber daya alam yang dimiliki Desa perigi adalah hutan, mata air, sawah dan lading.
Kondisi hutan mengalami degradasi dan penyempitan disebabkan oleh penebangan liar dan perladangan liar. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat dan kemiskinan warga.

Pada musim panas, sering terjadi kebakaran hutan, hal ini disebabkan karena perambahan dan perburuan liar. 

Desa Perigi juga terdapat sekitar 10 mata air. Semua mata air tersebut tetap berair walaupun pada musim panas. Akan tetapi debitnya sangat kecil. Kecilnya debit mata air tersebut disebabkan karena disamping kurangnya fungsi hutan dalam menyerap air, tetapi juga karena memang mata air yang ada adalah mata air rembesan. Ketika musim hujan airnya keruh, harus disaring dan dimasak baru bisa diminum.

Jika anda ingin melihat desa yang masih kental dengan teradisi anda bisa berkunjung ke Desa Perigi. Dengan melihat bentangan hutan dan kondisi masyarakat yang masih alami.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement