Suntalangu. SK_Warga Desa Suntalangu, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, masih
mempertahankan tradisi menyimpan padi dalam rumah. Meski tradisi ini berbeda dengan cara
penempatan masyarakat terdahulu menyimpan dalam lumbung, namun nilai yang terus
dibangun dalam mempertahankan gogo rancah bertujuan sama .
"Mayoritas masyarakat Sasak memiliki mata pencaharian sebagai petani.
Mereka panen sekali dalam setahun dan hasil pertanian masih tetap disimpan di
rumah tidak dalam bentuk penyimpanan padi dalam lumbung jaman dulu," kata Habibuddin Kepala Desa
Suntalangu saat di temui di ruang kerjanya 20/10/2015.
Dia menjelaskan, penyimpanan hasil
pertanian padi cukup sederhana, warga mengisi padi dalam karung sesuai
kebutuhan keluarga selama satu tahun” ucapnya.
Sistem penyimpanan padi dilakukan dengan menyiasati keadaan cuaca pada lahan
kering. Menjelang musim, para petani sudah mulai mengatur tanah untuk
kemudian mulai ditanami bulir padi. Saat pengairan melalui air hujan
dirasa cukup, maka petani mulai mengembangbiakkan benih itu agar tumbuh menjadi
lahan pertanian.
Warga desa tersebut ternyata mampu
meprediksi berapa kebutuhan dalam setahun untuk keluarga. Setiap keluarga
menyimpan padi minimal 12 kwintal untuk biaya pertanian dimusim kemarau. (eos)
0 Komentar