Lombok Timur, SK- Untuk menghindari banjir susulan yang menerjang pemukiman warga Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Bupati Lombok Timur, HM. Sukiman Azmy memerintahkan Kalak BPBD menurunkan alat berat (excavator) digunakan untuk normalisasi sungai yang selama ini dikeluhkan warga sebagai penyebab terjadinya luapan air masuk ke rumah warga.
Sehari setelah alat berat tiba di lokasi, Ahad (1/3/2020) Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Lombok Timur, Purnama Hadi langsung turun ke lokasi bencana bersama tim untuk melihat proses normalisasi yang tengah dikerjakan, didampingi Kasi trantib kecamatan Sambelia.
Penyebab terjadinya banjir bandang di Dusun Malempo, menurut Purnama Hadi karena jebolnya tanggul sepanjang 250 meter. Air yang turun dari gunung membentuk haluan tersendiri sehingga naik ke pemukiman warga.
"Tanggul sepanjang 250 meter ini jebol, sehingga dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi dari gunung beralih haluan menuju ke kampung membentuk jalur tersendiri karena saluran induk tidak berfungsi lagi," jelas Purnama Hadi.
Seperti biasanya, bantuan makanan dan obat-obatan bagi warga yang terdampak bencana banjir bandang terus mengalir. Kali ini bantuan logistik datang dari kumpulan pemuda Lombok Tengah dan juga dari pemuda Bayan.
Kemudian bantuan pemeriksaan/pengobatan kesehatan datangnya dari Mahasiswa Stikes Hamzar, Mamben Daya, Kecamatan Wanasaba.
Selain warga Dusun Malempo, warga Dusun Mentareng juga mengeluhkan hal yang sama. Saluran air bersih sepanjang 200 meter di Dusun Mentareng terputus. Tanggul yang berada di sana juga jebol sehingga membutuhkan alat berat untuk normalisasi.
Warga yang tinggal di Dusun Mentareng berjumlah 200 KK terdiri dari 500 jiwa. Mereka membutuhkan sarana air bersih. Mobil tangki yang digunakan menyuplai air bersih lima kali sehari selama sepekan ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga. Demikian laporan (keluhan) yang disampaikan Kades Obel-Obel kepada media ini.
Informasi yang dihimpun Speaker Kampung dari berbagai sumber, sepanjang hari ini, Ahad, (1/3/2020) secara keseluruhan Sambelia di guyur hujan dari pagi hingga malam. Sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.
Sebut saja kali Salut atau jembatan gantung, Desa Belanting, aliran air di sepanjang kali itu cukup deras akibat dari intensitas hujan cukup tinggi sepanjang hari ini.
Begitu juga yang terjadi di sepanjang ruas jalan Dasan Baru, Desa Sugian, Laporan Kalak BPBD sekira pukul 17.27 sore, air menggenangi ruas jalan tersebut mencapai ketinggian 40 cm, hingga menyasar masuk ke pekarangan rumah warga.
Oleh karena itu, diingatkan kepada para pengguna jalan yang datang dari arah Bayan (KLU) atau dari arah Sembalun menuju Sambelia atau sebaliknya, dihimbau untuk berhati-hati. (Ggar)
0 Komentar