Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Sampaikan Himbauan Bupati, Tindak Tegas Masyarakat yang Bandel

Lombok Timur,SK - Menindaklanjuti hasil rapat gugus tugas penanganan pandemi COVID-19 dipimpin langsung oleh Bupati Lombok Timur, HM. Sukiman Azmy, bersama Forkopimda dan seluruh OPD, Senin, (30/3/2020) di lapangan kantor Bupati Lombok Timur.  Bupati, sekaligus ketua Gugus tugas menggantikan Sekda, meminta kepada Kapolres, Dandim dan semua camat menutup Masjid untuk sementara waktu.

Bupati kembali menekankan kepada Kapolres dan Dandim 1615 serta seluruh stakeholder agar segera mengambil langkah preventif kepada masyarakat yang masih membandel, tidak mau mematuhi himbauan pemerintah dalam upaya mencegah penularan COVID-19 ini.

Camat Sambelia, Ishak, SH bersama Danramil, Kapolsek, Pol PP dan tim relawan Pramuka serta komunitas LAKSA keesokan harinya (hari ini-red) langsung mengadakan apel siaga bencana di SPKT Polsek Sambelia.

Dalam amanahnya, Ishak meneruskan himbauan Bupati Sukiman Azmy, dengan tegas dan lugas meminta Kapolsek Sambelia, Iptu. Ahmad Yani dan Danramil Sambelia, Kapt. Inft, Syafi'i menindak tegas oknum atau siapa saja yang tidak mau mengindahkan larangan atau himbauan pemerintah tersebut.

"Semua anggota ditugaskan ke masjid-masjid yang sedikit ngeyel jika ada warga yang masih lakukan sholat Jum'at, jangan diberikan. Tutup pintu Masjid, ini dalam rangka untuk mengisolasi diri di rumah," tegas camat.

Kemudian mengenai pasar Sambelia, tempat jual beli sembako, dirinya banyak menerima kritikan pedas dari masyarakat kaitannya dengan pasar yang masih beroperasi. Sementara masjid tempat orang beribadah di tutup. Ini memang menjadi dilema. Menurutnya pasar tidak ada himbauan untuk di tutup karena disana tempat orang jual beli untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Jika nanti misalnya pasar Sambelia beneran di lockdown, kemudian masyarakat dalam upaya memenuhi nutrisi, gizi, vitamin untuk meningkatkan imunitasnya dalam menghadapi serangan COVID-19 ini, belanjanya dimana?

Seandainya ada tempat mereka berbelanja di kios  umpama, apakah bisa mencukupi kebutuhan sembako masyarakat. Belum lagi jika nanti harga sembako dinaikkan sepihak oleh pedagang, warga tidak mampu membeli, hal ini bisa menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan. Penjarahan bahkan pencurian bisa saja terjadi.

"Nah, hal semacam itu yang kita antisipasi. Jangan sampai gara-gara pasar ditutup akan menimbulkan gejolak yang lebih besar seperti keamanan masyarakat akan terganggu," kata Ahmad Yani.

Solusi yang terbaik menurut Ahmad Yani adalah, membatasi interaksi antar pedagang (social distancing) lakukan penyemprotan disinfektan, menyiapkan bak/tandon tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun sebelum dan sesudah mereka bertransaksi. Pedagang wajib menggunakan masker ketika berada di pasar maupun di luar pasar. Kemudian hal lain yang mungkin bisa dilakukan adalah membatasi waktu jual beli maksimal sampai pada pukul 10.00 pagi.

Jikapun ada oknum yang mengatakan orang-orang di pasar perlu dibakar bersama virus itu lebih efektif daripada mandi adalah tindakan provokatif yang bisa menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

" Oknum yang mengatakan seperti itu bisa ditindak tegas bila perlu ditangkap apabila sudah memiliki dua alat bukti, bisa dipidanakan," jelas Ahmad Yani.

Dalam situasional seperti ini sebaiknya masyarakat harus bijak dalam berpendapat. Jangan hanya bisa mengkritik kebijakan pemerintah atau ulama tanpa memberikan solusi minimal membantu warga yang ada di sekitarnya. Mungkin itu sebuah nilai plus berbuat kebajikan untuk keselamatan umat.

Disampaikan Kapolsek, untuk membantu Polsek Sambelia dalam penanggulangan wabah Coronavirus ini, ada perwira dari Polres yang akan turun langsung ke masjid-masjid untuk menghimbau masyarakat atau jamaah agar tidak melakukan sholat jum'at berjamaah. (Ggar)

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement