Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Idap Hidrosefalus Sejak Lahir, Gadis Cantik Ini Berjuang Lawan Rasa Sakit

 


Lotim SK- Nurul Atika , anak cantik dari pasangan Mutawatir (45) dan Murni (4) menahan sakit di Rumahnya di Dusun Surya Lebai, Desa Ketangga, Kecamatan Suela. Ia menderita penyakit Hidrosefalus semenjak ia lahir.

 

Pada usianya yang masih lima belas tahun, ia harus berjuang melawan rasa sakit akibat kondisinya semakin parah. Ia sering kejang, tidak mendengar dan tidak bisa melihat. Keluarga tidak bisa berbuat banyak. Kondisi Kepala Nurul saat ini semakin membesar, hampir tak bisa menahan beratnya.

 

Sang ibu, Murni mengatakan pada tahun 2007 saat berobat ke Mataram, pihak rumah sakit memberikan rujukan ke Bali untuk di operasi, namun pihak keluarga menolak, karena biaya dan keluarga takut operasinya gagal. 

 

Di tempat yang sama sang Ayah, Mutawatir menambahkan besarnya ini selalu kita awasi dan merawatnya lebih dari biasanya, sampai-sampai meninggalkannya saja pun untuk mencari nafkah yang lebih sangat berat rasanya tambahnya.

 

Sambung Samsul Mujahidin selaku TKSK kecamatan Suela mengatakan sebelumnya pihak Dinas Sosial memberikan Nurul Kursi Roda. Melihat kondisi Nurul kami dari TKSK sudah mengusulkan keluarga Nurul untuk mendapatkan bantuan perbulan berupa santunan dari dinas sosial, namun sampai saat ini belum terealisasi.

 

“ Kami dari pihak TKSK Kec Suela selalu mendampingi dan mendorong keluarga kembali menjadi penerima manfaat PKH dan BPNT”. Jelasnya

 

 

Sebelum nya keluarga Nurul pernah mendapat bantuan KIS, PKH dan BPNT. Akan tetapi sejak tahun 2019 sudah berhenti mendapatkan PKH dan di tahun 2020 juga berhenti mendapatkan BPNT.

 

 

“Kami juga dari pihak TKSK telah memfasilitasi untuk pembiayaan korban. Namun lagi-lagi keluarga tidak sanggup karena kondisi ekonomi keluarga dan pesimis jika sakitnya tak akan sembuh”. Ucap Samsul Mujahidin kepada awak media.

 

Hal ini dikarenakan penyakit Hidrosefalus ini jarang bahkan tidak ada yang berhasil dalam penanganan alias banyak yang gagal. Hal inilah alasan keluarga untuk melakukan intervensi medis.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement