Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Belajar di Al Qur'an, Achip Husni Dinobatkan Sebagai Petani Syariah


"Dalam Al Qur'an yang kamu yakini ada cara bertani yang sangat jitu katanya, dan saya tertantang mencari kebenaran yang disampaikan oleh seorang non muslim kepada saya" jelas Achip Sabtu 30/10/2021.


Achip Husni (39) warga Desa Jeruk Manis Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok timur. Mantan Pekerja Migran yang kemudian menikmati pekerjaannya di desanya.


Dirinya menjelaskan beberapa kutipan Al Qur'an tentang alam dan tumbuh-tumbuhan sebagai landasan untuk ia bertani. Jika ingin tanah jadi subur, maka tanam pula kacang-kacangan.


"dalam bagian akar kacang-kacangan terdapat bagian untuk menyuburkan tanah" jelas Achip yang juga dijuluki petani syariah.


Tumbuh-tumbuhan tidak butuh manusia, tetapi manusialah yang membutuhkan tumbuhan. Tanpa campur tangan manusia, siklus tumbuh-tumbuhan akan hidup pada alamnya kata Bung @Achip Husni.


Tapi justeru kitalah yang menzolimi mereka (tumbuhan-red). Dengan memaksa unsur hara tanah dengan pupuk kimia. Tanah yang kita kelola saat ini sudah rusak akibat kezoliman manusia terhadap alam.


Bayangkan sudah berapa tahun tanah ini dipupuk dengan unsur kimia yang tentu memaksa tanah untuk terus berproduksi. Sehingga ketika kita tidak menguntungkan pupuk maka hasil pertanian yang kita hasilkan akan merugi.


"Belum lagi soal pola tanam" ujar Achip. Banyak dari kita hanya menanam padi setiap saat karena mungkin air yang menunjang. Padahal cara itu tidak sesuai dengan konsep alamiahnya.


Dalam literatur yang ia baca, untuk memperbaiki unsur tanah. Petani hendaknya menanam jenis kacang-kacangan. Proses ini secara alamiah memperbaiki unsur hara tanah.


Dalam diskusi ini Achip juga menjelaskan bahwa selama bergelut sebagai petani organik ia harus memperbaiki unsur hara tanah. Bahkan hasil pertanian yang ia dapatkan justeru menurun drastis.


Namun ia komitmen bahwa apa yang ia lakukan tentu membutuhkan kesabaran dan keuletan. Sehingga hingga saat ini, apa yang ia dapatkan dari literasi dan pengalaman yang ada kini bisa menghasilkan sayuran organik.


Sayuran tersebut ia kirim ke berbagai wilayah perhotelan dan restauran di pulau Lombok ini.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement