Lombok Tengah, SK - Workshop jurnalisme warga yang digelar oleh media komunitas Speaker Kampung Indonesia didukung oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) dan Perhimpunan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem Jakarta), berlangsung pada 7 - 8 Oktober 2020, di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Workshop jurnalisme warga ini melibatkan sepuluh orang peserta. Diwakili masing-masing dua orang dari unsur pegiat radio komunitas, kaum disabilitas, kaum perempuan, petani/nelayan serta dari unsur pemuda dan mahasiswa Lombok Tengah.
Workshop ini bertujuan mengajak peserta memahami teknis dasar jurnalistik. Kemudian, peserta dibekali teknik pengambilan video dan editing serta memberikan pemahaman apa perbedaan media warga dengan media arus utama (mainstream)
Direktur Speaker Kampung Indonesia, Hajad Guna Roasmadi panggilan Eros, di depan peserta menjelaskan, kegiatan ini sebagai awal untuk mengawal dan memantau pemilukada di Kabupaten Lombok Tengah, salah satunya dengan pembekalan jurnalisme warga. Dengan gerakan inilah warga ikut berpartisipasi mengawal pilkada. Maka dari itu para jurnalisme warga harus kuat.
"Media warga harus kuat jika ingin berkualitas dan yang penting dalam menulis atau menyajikan berita penting mengedepankan kode etik jurnalistik. Jika pun nanti misalnya ada pewarta warga yang tersandera hukum ketika melakukan peliputan, AJI siap pasang badan, dan lembaga lain" kata Eros menyemangati peserta.
Penggiat radio komunitas sekaligus jurnalis senior Talenta FM, Sading Al-Katari, mentor pada pelatihan itu menjelaskan, dalam menulis berita katanya yang perlu diperhatikan adalah konten berita yang ditulis itu fakta dari sumber yang benar.
"Jika sebuah informasi itu diperoleh dari media sosial belum bisa dikatakan berita jika belum memenuhi lima unsur berita," terang Sading.
Selain teknis jurnalistik dan videografi, Speaker Kampung juga mengajak peserta/warga untuk mengawal pesta demokrasi (pemilukada) yang akan berlangsung sebentar lagi di Lombok Tengah.
Calon Bupati dan wakil Bupati yang akan bertarung pada pesta demokrasi Lombok Tengah ini diikuti oleh lima orang calon dan sekarang dalam tahap sosialisasi.
Kehadiran media warga yang tergabung dalam jurnalis Speaker Kampung dirasa penting untuk mengawal suara rakyat lewat berita yang akan disajikan.
Untuk mewujudkan pemilu yang demokratik luber, jurdil serta akuntabel, maka proses penyelenggaraan pemilu itu penting memiliki sistem pengawasan.
Pengawasan itu bukan saja boleh dilakukan oleh Bawaslu tapi warga secara independent juga berhak melakukan pengawasan diketahui publik lewat informasi atau berita yang akan dipublikasikan Speaker Kampung.
Hal ini bertujuan agar setiap tahap pemilu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk juga seperti apa proses penyelesaian sengketa pemilu apakah sudah sesuai prosedur atau tidak. Kemudian, keputusan itu betul-betul adil sehingga kedua belah pihak tidak merasa ada yang di rugikan.
Mengingat begitu pesatnya perkembangan teknologi komunikasi maka, warga lebih mudah mengawal setiap tahapan pemilu lewat gerakan jurnalisme warga (Citizen jurnalism) memanfaatkan android yang mereka miliki.
Ketika media arus utama berpihak pada salah satu pasangan calon maka media warga hadir sebagai media penyeimbang sehingga pemilu yang luber, jurdil serta akuntabel itu keputusannya benar-benar sesuai peraturan yang berlaku sehingga bisa diketahui publik. (Ggar)
0 Komentar