Loteng.SK_Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati akan digelar beberapa hari kedepan.
Namun, kalangan disabilitas seakan-akan luput dari setiap aspek pembahasan. Mulai dari sosialisasi
KPU kepada penyandang difabel, tidak terdengarnya visi-misi dari lima paslon yang
menyentuh isu keberpihakannya terhadap para penyandang disabilitas.
Himpunan Wanita Disabilitas
Indonesia (HWDI) berharap besar dari lima calon pemimpin
Lombok Tengah mempunyai prioritas tersendiri kepada penyandang disabilitas,
sayangnya itu belum terlihat pada debat yang
terselenggara di D Max Hotel kemarin senin
(30/11/2020).
“Kami
penyandangdisabilitastidakmintalebih, tapi tolong dalam visi mereka harus tertera jelas program
disabilitas” Kata Sri.
Lebih lanjut, ketua
HWDI provinsi ini menyayangkan sikap KPU
Loteng yang sampai detik ini belum merespon keinginan dari penyandang disabilitas.
“KPU
oh KPU Loteng, sudah berapa tulisan yang
menyapa dirimu tapi sepertinya dirimu tuli tidak mau mendengarkan
kami” kesalnya.
Panggung debat menjadi harapan bagi penyandang disabilitas untuk mendapat jawaban dari kegelisahan panjang.
Mereka merasa didiskriminasi dan terlupakan pada pesta demokrasi di
Lombok Tengah.
Ketua HWDI Lombok
Tengah, Sima Wandasari mengungkapkan masih belum terlihat keberpihakan
KPU maupun lima paslon bagi penyandang disabilitas.
“KPU
tidak menyatakan keberpihakannya terhadap penyandang disabilitas,
kami merasa didiskriminasi terlebih lagi seluruh paslon tidak pernah membahas isu tentang disabilitas,
padahal debat kedua ini yang kami
tunngu untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan
kami” Ujarnya.
Ia menambahkan Lebih dari 2700
jiwa data penyandang disabilitas di
Lombok Tengah seolah-olah tidak memiliki tempat di
tanah tastura ini.
“Kami
menangis ketika semua paslon berlomba-lomba mengeluarkan kartu saktinya, akan tetapi tidak ada tempat untuk kami
penyandang disabilitas”
pungkasnya.(Ag)
0 Komentar