Praya, SK - Sima Wandasari Ketua Pengurus Cabang Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Lombok Tengah sesalkan pemberitaan oleh portal media arus utama tentang salah seorang remaja disabilitas yang diduga meninggal dunia akibat bunuh diri yang terjadi pada 24 Juni 2021 yang lalu.
Berita tersebut menjadi viral sehingga sehingga mengundang para netizen menulis komentar yang tidak sepantasnya kepada korban, tentunya ini bisa saja membuat pihak keluarga menjadi tertekan", jelas Sima melalui sambungan telepon (26/06).
Kepada awak media supaya lebih bijak lagi didalam menyajikan berita apalagi berkaitan tentang anak disabilitas harus memikirkan dampak positif negatifnya, supaya tidak menimbulkan komentar-komentar yang tidak baik dari warga net," harapnya.
Ia juga mengkritisi soal penulisan berita dibeberapa portal media online lokal ternama di NTB yang secara jelas menuliskan nama lengkap korban yang seharusnya disamarkan apalagi yang bersangkutan merupakan penyandang disabilitas," tambah Sima.
Sebagai guru di Sekolah Luar Biasa (SLB), Sima menjelaskan bahwa korban adalah anak penyandang disabilitas rungu wicara, dimana penyandang disabilitas rungu wicara mengalami hambatan pendengaran dan juga kesulitan dalam berkomunikasi, bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa isyarat dan tidak semua orang bisa memahami bahasa mereka, informasi yang ia dapatkan sangat terbatas begitu juga ketika ia mau menyampaikan keinginanya.
Kami berharap kepada netizen supaya lebih bijak lagi dalam berkomentar tentang kejadian ini, bukanya kami ingin dikasihani namun kami hanya ingin dianggap ada dan diperlakukan sama, tutupnya. (*SK-red)
0 Komentar