Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini Warga

Sepat Khas Ketangga, Berikut cara Pengolahannya

Lotim. SK_10/10/2021, Makanan khas Sepat tidak hanya ditemukan di pulau Sumbawa, tapi juga kuliner khas ini ditemukan di pulau Lombok. Salah satunya Sepat khas Desa Ketangga Kecamatan Suela-Lotim. Meski ada persamaan nama, kuliner sepat ini memiliki citarasa yang berbeda. Sepat di Sumbawa misalnya terasa kecut, namun Sepat Lombok ini menyajikan rasa yang gurih dengan rasa pedas level tinggi. Adapun bahan-bahannya berupa ikan, baik ikan laut atau ikan kolam/ nila, mangga muda, terong, dan daun Ketimus muda. Kemudian untuk bumbunya ada cabai, bawang merah, kemiri, tomat, garam dan penyedap rasa. Untuk pengolahan Sepat Lombok ini dengan ikan yang dibakar, terong bakar termasuk bumbu juga melalui proses pembakaran. Setelah itu, kemudian disiapkan dengan air mendidih dicampur dengan bumbu yang telah ditumbuk. Bumbu-bumbu ini kemudian dimasukan dalam air mendidih atau bisa juga diseduh secara bersamaan dengan bumbu dan ikan serta bahan-bahan lainya. Dari tampilan, kuah kuliner ini terlihat k

Sekilas Proses Sangkep Gema Selaparang 2021

Sembalun.SK_Petakan potensi, isue sentral dan strategis di Kabupaten Lombok timur Gerakan Masyarakat Selaparang gelar Sangkep Gema Selaparang dengan tema Menuju Lombok timur Berbenah.  Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari Sabtu dan Minggu 2-3/9/2021 di Wisatani Garden Sembalun. Kegiatan ini dihadiri oleh anak muda dan masyarakat Lombok timur bagian Utara yang meliputi kecamatan Suaralaga, Lenek, Aikmel, Wanasaba, Suela, Sembalun, Pringgabaya dan Sambelia berbaur menjadi satu. Para peserta saling kenal melalui game ramah tamah. Selain itu ada permainan Boom juga dimainkan semakin mempererat hubungan peserta satu sama lainya.  Keakraban itu dilanjutkan dengan diskusi peserta yang sebelumnya para narasumber menyampaikan pemaparan terkait dengan isu sentral dan strategis, potensi sumberdaya dan kajian kebijakan pembangunan di kabupaten Lombok timur. Dalam acara Sangkep Gema Selaparang ini menghasilkan rekomendasi terkait advokasi isue yang ada di kabupaten Lombok timur. Pemetaan p

Video Call Mantap-mantap bagian dari KBGO?

Lotim.SK_Kekerasanerbasis Gender Online (KBGO) ini masih tabu oleh sebagian masyarakat. Namun demikian sudah banyak kasus yang terjadi dan tidak satupun berani ungkap. Satu kasus terjadi pada akhir tahun 2020 beredar video anak usia sekolah di kabupaten Lombok Timur dengan pacarnya sendiri. Video tersebut sedang mantap-mantap lewat vicol. Video tersebut dimanfaatkan oleh pacar sebagai senjata untuk memeras anak. Jika tidak diberikan uang, ia mengancam menyebarkan video Vicol mantap-mantap itu. Dan pada saat tidak ada uang untuk memberikan kepada si laki-laki itu, akhirnya Vicol mantap-mantap disebarkan.  Dan kasus ini dianggap aib dan tentu tidak diselesaikan secara hukum. Karena lagi-lagi alasan aib anak perempuan.  Dalam pembelajaran hari ini Combine Resource Institution gelar diskusi KBGO meningkatkan dimasa Pandemi, bagaimana mengatasinya? Maka penting untuk terus mengawasi anak-anak kita dan keluarga perempuan kita untuk berhati-hati dalam berkomunikasi melalui media sosial yang a

Diskusi Perempuan, Pinjol dan Keamanan Data Pribadi

  Lotim.SK_Diskusi terkait dengan kondisi terkini tentang pinjaman online. Banyak masyarakat di Kabupaten Lombok Timur secara tertutup lakukan pinjaman online. Pinjaman online ini tentu warga tergoda dari maraknya iklan di media sosial. Selain itu warga tentu tergiur karena mudahnya persyaratan dan akses pinjaman online. Hasil diskusi lain juga terungkap data pribadi warga yang dipergunakan tanpa ijin oleh oknum. Diskusi ini semakin menarik manakala perempuan lebih banyak tergoda dan menjadi nasabah dalam pinjaman online. Dalam diskusi tersebut, warga harus berhati-hati terkait dengan pinjaman online meskipun dalam iklan sering menyebutkan sebuah perusahaan pinjaman itu di awasi oleh Otoritas jasa keuangan.

KKN Tematik Unram Dorong Semangat Pemuda Untuk Menjaga Kebersihan Lingkungan

NTB, SK_Pemuda merupakan terpenting dalam menjalankan roda protection village atau bisa di katakan sebagai penjaga Desa karena apabila pemuda dalam suatu Desa memiliki kesadaran untuk memanjukan Desa tersebut maka Desa itu akan maju. Hal ini merupakan suatu unsur utama dalam program KKN Tematik Unram 2021 yang ditempatkan di Desa Batuyang. Permasalahan sampah menjadi permasalahan utama yang apabila dilihat sudah sangat meresahkan dan efek yang di timbulkann sudah terasa oleh warga sekitar. Tidak adanya tempat pembuangan sampah di Desa Batuyang merupakan alasan bagi warga disekitar untuk membuang sampah disekitaran sungai. Hal ini menjadi permasalahan utama yang menjadi tantangan tersendiri bagi KKN Tematik Desa Batuyang yang memberi tema Zero Waste.  Untuk mewujudkan Desa Batuyang yang bersih dan bebas sampah maka KKN Tematik Desa Batuyang bekerja sama dengan pemuda membuat formulasi dari mengurangi volume sampah yang ada di Desa Batuyang. KKN Tematik Unram 2021 Desa Batuyang bersa

Sawit Kalimantan: Meq Mikir 100 Kali Juluk!

Lotim.SK_Masi inget, sopok cerita tepat lek taon 2018. Lima dengan Dateng tipak bale kenyakan tokol lek teras bale. Batur ne ia nawarang warga tipak Kalimantan negawean sawit. Ndot juluk, inget aku lima batur dateng tipak bale mewakili sopok perusahaan. Dendeq ta sebut aranna wah. Nah, leq pengeraosan batur Ine, iya nawarang pegawean sawit lek Kalimantan tanpa biaya alias gratis. Lebih maiq maliq ndeq ulaq biaya ongkos. Kanca ta siapang Malik uang belanja Rp. 250.000. Siangkat cerita, sengak si maiq lalok informasi, ta tanggor sopok warge semeton lek deket  bale. Akhir cerita, e.. si cemoh lalok. Sepakat dua dengan berangkat. Amaq Su kanca Amaq Fa.  Lalo begawean tipak Kalimantan, jauk bekal, bilin seninaq anak lek bale. Telu bulan wah liwat, ketuan kelaurga jarang nelpon, apalagi gin ngirim kepang. Kabar sulit terdengar, sengak si jarang nelpon. Nah.. Mauk cerita lengan senina anak Amaq Su, kanca Amaq Fa ternyata mele uleq.  Singket singkat cerita. Jari amaq Su kaca Ama Fa ulek tiapk

PERDES PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK ”BUKAN SEKEDAR MENARA GADING”

  Masifnya Produk Legislasi Di Desa dalam bentuk Peraturan Desa (Perdes) Tentang Pencegahan Perkawinan Usia Anak di Lombok Timur sebagai bentuk Turunan dari Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 45 tahun 2019 Tentang Pencegahan Perkawinan Usia Anak patut diberikan Apresiasi.  Pemerintah Lombok Timur menunjukkan betapa benar-benar menyadari bahwa Kasus Perkawinan Usia Anak di Lombok Timur sudah dalam kondisi sangat menghawatirkan dan bahkan tergolong Darurat.Sebagaimana diketahui bahwa Perkawinan Usia di tinjau dalam segala Aspek lebih banyak dampak Negatif daripada Positifnya.  Dalam Riset yang dilakukan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lombok Timur setidak tidaknya ada lima Turunan dampak dari Pernikahan Usia Anak antara lain satu Menyebabkan terjadinya Kemiskinan, dua Terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), tiga Perceraian, empat Penelantaran Anak dan lima Anak yang dilahirkan rentan mengalami Stanting. Langkah tepat yang telah diambil oleh Pemerintah Lombok Timur sebagai

Disabilitas Vs Hak Pilih ( Apakah Disabilitas Bukan Manusia )

  Sudah merupakan hal yang nyaris menjadi pemahaman standar setiap orang yang berakal sehat bahwa setiap manusia betapa, di mana, dan bagaimanapun keadaannya seperti para penyandang disabilitas (PD), tidak lain adalah makhluk yang paling tinggi dan mulia kedudukannya di antara ciptaan Tuhan lainnya.   Namun sungguh amat disesalkan karena sejak negeri ini merdeka di tahun 1945 hingga memasuki pemerintahan di Orde Baru, bahkan disaat kita tengah menggulirkan dan menikmati euforia kebebasan di era reformasi dan demokratisasi ini, kondisi kehidupan PD Indonesia secara umum masih diwarnai dengan berbagai stereotype, prejudice dan diskriminatif.   Fenomena diskriminasi dan marjinalisasi PD ini banyak kita jumpai hampir di seluruh negara di penjuru dunia. Tidak terkecuali di Indonesia seperti di Lombok ini, Paradigma diskriminasi dan marjinalisasi PD tampak jelas baik pada kasus penyia-nyiaan, penelantaran dan eksploitasi PD, juga dapat terlihat Marjinalisasi Hak Politik Penyandang Disabilita