Langsung ke konten utama

Postingan

Sekelumit, Sejarah Komunitas Pemuda Tertua di Desa Ketangga

Lombok timur. SK_ Tak pernah ku bayangkan, sebuah komunitas akan lahir dan besar hingga komunitas tersebut juga akan berakhir. Di gang sempit padat penduduk tepatnya di Dusun Montong Gendeng Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur, disitulah Komunitas Pemuda Olor Chetok lahir dan tumbuh. Banyak pula pemuda tergabung dalam komunitas itu. Aku juga masih ingat, ketika usiaku 11 tahun waktu itu aku duduk di bangku kelas 5. Komunitas pemuda ini aku kenal, melihat para anggotanya sering berkumpul, bahkan tak jarang pula mereka bergerombolan. Kegiatanya aku tak tahu persis, terlihat ketika moment lebaran saja mereka sering berkumpul. Konon katanya, sebelum aku lahir Olor Chetok sudah ada sebelum aku lahir. Oh ya,, aku lahir pada tahun 1985, itu artinya komunitas ini sejak lama dibentuk oleh generasi pemuda di kampung asalku.  Selain komunitas Olor Chetok, persatuan pemuda ini juga berbarengan aku kenal dengan komunitas pemuda Bacok Leak. Persatuan ini kalau tidak

Beririjarak Meriahkan Lebaran dengan Pawai Takbiran

Wanasaba. SK_ Dalam rangka  menyambut dan memeriahkan Idul Fitri 1 syawal 1440 H , Persatuan Pemuda ( PERSADA ) Otak Kebon Menggelar Pawai alegoris yang di kemas Dalam Bentuk Pertandingan yang di ikuti oleh adek2 Siswa dan siswi dari TK, SD, MTs / MA.  Dilaksanakan secara Sederhana Acara tersebut Berjalan Lancar. Terlihat antusias peserta sangat tinggi. Dengan membawa peralatan berupa Kentungan dan Obor peserta mulai star dari Halaman Masjid Nurul Iman Otak Kebon .

Perilaku Laki-Laki Ini Dianggap Menyimpang

Lombok Timur. SK_ Perilaku atau kegiatan mencuci, memasak dan bersih-bersih bagi sebagian orang adalah tugas perempuan. Bahkan, jika itu dilakukan oleh kaum laki-laki dianggap ia berada pada ketiak perempuan. Begitu halnya dengan sepasang suami isteri, jika pekerjaan itu diselesaikan oleh kaum Adam itu, maka seorang suami dianggap kalah oleh isteri. Pernyataan ini, sejak lama terpatrik dalam kehidupan masyarakat di Lombok tak terkecuali di tempat tinggal kami yakni di Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok timur. Selain itu, urusan dapur, mengurus anak dan menggendong anakpun dianggap perilaku menyimpang, jika itu dilakukan oleh seorang suami. Padahal berbagi peran baik suami dengan isteri itu salah satu bentuk kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan dalam berkeluarga. Budaya itu justeru dipatahkan oleh kelompok pemuda Desa Ketangga yang tergabung dalam komunitas pemuda Olor Chetok. Pada acara halal bihalal kelompok khusunya pemuda menyiapkan makanan hingga mencuci

Momentum Lebaran Untuk Merajut Tali Persaudaraan

Spaker Kampung - Lebaran sudah Usai, tentu menyisakan kenangan indah pada masanya. Gema takbir, tahmid, tahlil sudah tidak terdengar lagi. Masjid sudah mulai sepi tidak seperti pada bulan puasa, Jamaah membeludak mengisi deretan syaf dari depan hingga ujung belakang meski terkadang pada akhir Ramadhan semakin lengang. Usai kita melaksanakan kewajiban sholat Ied secara berjamaah di Masjid, Musalla, ataupun tanah lapang, seluruh jama'ah bersalam - salaman sembari mengucapkan kalimah toyyibah dan ucapan minal aidin walfaizin mohon maaf lahir dan bathin. Tidak sedikit warga setelah turun dari masjid, mereka berbondong-bondong mengunjungi pusara keluarganya yang telah meninggal dunia. Mereka bermunajad kepada Allah semoga keluarganya ditempatkan di sisi orang-orang beriman serta diampuni segala dosanya.  Lebaran Sudah Usai Kini kita kembali merajut mimpi, kembali  beraktifitas seperti biasanya. Menuntut rezeki untuk memenuhi kebutuhan keluarga sesuai dengan profesi kita masing

Tak Ada Izin Menikah, Pemuda Sambelia Tewas Gantung Diri

Sambelia, SK- Warga masyarakat Sambelia dihebohkan dengan ditemukannya seorang pemuda bernama Zaenudin (20) tewas gantung diri di rumahnya, Dusun Labuhan Pandan Tengak, Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, pada (6/6/2019). Kapolsek Sambelia Iptu. Zaenudin Basri melalui Brigadir, I Ketut Subudi saat dikomfirmasi di kantornya mengakui bahwa memang benar ada laporan yang diterima dari masyarakat mengatakan, ada seorang pemuda tewas gantung diri di Labuhan Pandan. Sesaat kemudian bersama Wakapolsek Sambelia Ifda. Ahmad Yani serta Empat anggota lainnya langsung bergerak menuju TKP. Sampai disana katanya, ditemukan sudah banyak warga berkerumun ingin melihat langsung kondisi korban. Demikian pernyataan yang disampaikan Subudi di kantornya. "Kami langsung bergerak setelah menerima laporan warga bersama Wakapolsek sekira pukul Tujuh pagi," terangnya. Sampai di TKP, dibantu kadus Labuhan Pandan Tengak, Sadar, polisi langsung menurunkan korban yang tergantun