Langsung ke konten utama

Postingan

AJW 2019 Sebagai Bentuk Apresiasi Pegiat Media Warga dan Literasi

Bali, SK - Anugerah Jurnalisme Warga (AJW) media komunitas tahun 2019 kali ini dilangsungkan di taman baca Kesiman, Denpasar, Bali, (30/6) yang menangkan oleh penggiat media komunitas, media warga serta penggiat literasi. Pemilihan para pemenang ini tentu tidak lepas dari kerja keras dewan juri untuk memberikan penilaian sejak sebulan lalu kepada puluhan peserta yang mengikuti lomba AJW ini. Hadiah yang diberikan oleh Combine Resource Institution (CRI) selaku penggagas AJW ini sangat memuaskan. Pada AJW tahun ini, pemenang menerima piala, piagam penghargaan serta uang saku yang tidak dipublikasikan nominalnya. Tujuannya agar para pemenang lebih giat lagi dalam menyampaikan karya jurnalistiknya untuk kepentingan warga. Malam AJW ini sukses digelar CRI berkat  kerjasama yang baik selama bertahun - tahun dengan media komunitas Bale Bengong, Denpasar, sekaligus perayaan ulang tahun yang ke Dua Belas Bale Bengong. Malam puncak AJW ini dibuka langsung oleh Imung dari CRI. Turut had

Kegiatan Remaja Vakum, Masjid Nurul Iman Beririjarak Reshuffel Pengurus

Beririjarak.SK_Remaja Masjid Nurul Iman Otak Kebon melaksanakan kegiatan musyawarah besar pada Ahad, 30/6/2019. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Nurul Iman Dusun Otak Kebon Desa Beririjarak Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok.  Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh remaja dan pemuda di wilayah Dusun Otak Kebon. Musyawarah kali ini dimaksudkan untuk reshuffle kepengurusan lama yang selama kurun waktu 10 tahun. Pada periodesasi kepengurusan sempat vakum sejak terbentuknya pada tahun 2009 silam. Menurut keterangan Pauzanuddin,S.Pd,  mewakili pengurus Masjid Nurul Iman Otak Kebon mengungkapkan "bahwa pengurus remaja masjid yang baru nantinya, akan menjadi rekan kerja dari pengurus masjid khususnya dalam membantu kegiatan di lingkup masjid dan beberapa kegiatan sosial lainya di masyarakat" jelasnya pada acara musyawarah. Selanjutnya, kepengurusan remaja masjid ini berbeda dengan kepengurusan pemuda secara umum, dimana pada kegiatan di lingkup masjid, remaja masjid sebagai

FGD: Bagaimana Perlindungan Hukum Bagi Media Komunitas?

Denpasar. SK_ Peran media komunitas (medkom) dirasa cukup relevan dengan kebebasan berekspresi. Informasi yang disampaikan medkom seharusnya dijadikan ide alternatif sebagai gerakan literasi warga agar tidak mudah termakan hoax lewat informasi yang disebarkan di media sosial. Staf ahli menteri komunikasi dan informatika, Doni, yang hadir mewakili pemerintah pada acara FGD itu mengatakan, pernah menyampaikan pentingnya keberadaan pewarta warga didepan staf khusus kementerian. Pada acara diskusi tersebut katanya, aspek legalitas pewarta warga disamakan dengan media arus utama. Posisi kementerian menurut Doni, hanya sebagai regulasi. Kementerian katanya sangat berhati-hati dalam menerapkan undang-undang ITE. Oleh karena itu dia mengajak penggiat media komunitas duduk bersama kementerian untuk membahas masalah yang berkaitan dengan media komunitas atau media warga. "Jika ada pewarta warga tersandung hukum dalam melakukan kerja - kerja jurnalistik, bisa dilaporkan ke Dirjen