Langsung ke konten utama

Postingan

Inalillahi, Beginilah Kronologi Warga Sambelia Tertindih Pohon Tumbang

Lombok Timur, SK - Seorang nenek warga Dusun Otorita, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, meninggal tertindih pohon di rumahnya ketika hendak pergi ke MCK (Jeding) untuk membuang hajat. Inaq. Sopian (75) meninggal sekira pukul 07,30 WITA, Sabtu, (4/1/2020). Ketika itu angin kencang diikuti hujan lebat melanda Belanting. Korban pergi ke MCK melalui bawah pohon Banten yang sudah tua dan rapuh. Tidak diduga, pohon tersebut tumbang ketika korban tepat berada di bawahnya. Melihat kejadian itu, warga setempat langsung mengevakuasi korban, tapi sayang, nyawa inaq. Sopian tidak bisa diselamatkan. Korban langsung meninggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pada hari yang sama, korban juga langsung dimakamkan setelah di sholatkan di masjid terdekat. Menurut keterangan Murniati, salah seorang penggiat sosial warga setempat, korban merupakan binaan lembaganya. Ia tinggal sendirian di rumah bedeknya setelah suaminya meninggal dan dua orang anaknya tinggal di tempat terpisah ka

Gema Sholawatan 2020 di Lokasi Terdampak Gempa Lombok Timur

Lombok Timur, SK - Sambut pergantian tahun, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan sambelia, kabupaten Lombok Timur mengisinya dengan mengadakan acara sholawatan dan tabligh akbar di halaman kantor camat sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Acara ini sekaligus diawali dengan pembacaan surat yasin bersama jama'ah dihadiri oleh seluruh santri/santriwati utusan TPQ dari masing-masing desa, se-Kecamatan sambelia, Selasa, (31/12/2019) Bersama tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, ibu-ibu PKK, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Sambelia, serta seluruh elemen masyarakat lainnya turut hadir pada acara tersebut. Begitu pula kehadiran musik Burdah dari Ikatan Pemuda Nahdlatul Watan (IPNW) Sambelia, semakin menambah meriahnya sambutan malam tahun baru 2020. Yang mengisi ceramah/tausiyah pada acara Tabligh Akbar malam pergantian tahun adalah  Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Sambelia, Ustadz Muhammad Zaini, S.ag. Zaini mengajak masyarakat untuk berhijrah dari tahun 2019 ke t

Kades Sambelia: Maaf, Saya Tidak Bisa Kabulkan Permintaan Berhentikan Pekasih

Lombok Timur, SK- Puluhan petani pengguna air Sambelia, mendatangi kantor desa Sambelia meminta supaya kades Sambelia Ahmad Subandi, SE memecat pekasih subak reban oles, Mastar, karena mereka menduga bahwa Mastar bekerja tidak profesional. Usulan ini disampaikan beberapa orang perwakilan petani dan pengawas pengairan ketika mereka melakukan hearing ke kantor Desa Sambelia pada, Senin (30/12/2019) dihadiri oleh Pemerintah Desa Sambelia, ketua BPD beserta anggotanya, LKMD dan unsur masyarakat lainnya. Dari puluhan petani yang hadir itu, baru sebagiannya saja yang setuju Mastar diberhentikan, sementara yang lainnya masih banyak yang mempertahankannya sebagai pekasih. Sebelum memutuskan tuntutan petani Subak reban oles tersebut, kepala Desa Sambelia, Ahmad Subandi, memberikan kesempatan pada petani menyampaikan argumentasinya, apa alasannya sehingga Mastar ingin diberhentikan. Baru kemudian Subandi bersama ketua BPD H. Mas'ud menyampaikan pandangannya baik secara pribadi atau