Langsung ke konten utama

Postingan

MusDes Penentu Arah Kebijakan Pembangunan Desa Kedepan

Wanasaba, SK- Dalam rangka menyusun rencana pembangunan desa Tahun Anggaran 2019-2020. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menggelar Musyawarah Desa (MusDes) untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) berlangsung di aula kantor Desa Beririjarak, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, NTB, pada (24/7/2019). MusDes tersebut diikuti lebih dari Empat puluh orang peserta terdiri dari unsur pemerintah kecamatan, pendamping desa, BPD, LKMD, perwakilan kelompok usaha masyarakat, perwakilan perempuan, pemuda, toga, toma serta unsur masyarakat lainnya. Kepala Desa Beririjarak, Lalu Fauzi, dalam sambutannya mengatakan, Beririjarak memiliki banyak permaslahan yang perlu diselsaikan, mulai dari pembangunan Infrastrukrur, upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan bentuk pembinaan lainnya. Namun katanya, semua itu tidak bisa diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun. "Maka melalui MusDes ini kita ingin menyepakati bentuk program skala prioritas yang betul-betul menjadi keb

Penikmat Dana Desa, Rakyat Atau Pejabat?

Lombok Timur. SK_Euforia tahun 2015 menyambut dana nyata. Yakni Dana Desa/ DD yang dikelola oleh desa hanya isapan jempol semata. Pasalnya, DD hingga 2019 ini diduga dinikmati oleh oknum elit pemerintah desa saja. Hal ini dapat dibuktikan masih banyaknya masyarakat miskin pedesaan, buruh tani, nelayan dan buruh migran belum ada perhatian secara serius dari dana desa. Apalagi perhatian lebih bagi kaum disabilitas dan kelompok termarjinalkan. Gawe musyawarah dusun/ Musdus dan musyawarah desa/ Musdes hanya omong kosong belaka. Fakta di lapangan, hasil musyawarah hanya setingan para elit politik desa. Ini bisa dilihat, dari kehadiran peserta rapat di desa. Bak perpaduan suara antar pemerintah desa dengan lembaga lainya. Secara serentak terdengar nyayikan lagu setuju. Nyaris, tak ada suara sumbang yang menghalau   rencana raja kecil di desa itu. Kesepakatan itu mulus dan mendominasi program pembangunan infrastruktur. Keyakinan mereka, bahwa eksekusi pembangunan rabat beton, jalan,

KIM Bukan KPK dan Inspektorat? Berikut Penjelasan Kominfo

Sambelia, SK - Kelompok Informasi Masyarakat/ KIM tidak mengintervensi pengelolaan keuangan desa dan pembangunan desa. Apa lagi memposisikan diri sebagai Komisi Pemberantasan Korupsi/ KPK ataupun Inspektorat. Demikian disampaikan Kepala Seksi KIM Diskominfo Lombok timur, Sahrudin menejlasakan bahwa tugas anggota KIM menyampaikan informasi tentang potensi dan progres pembangunan desa. "untuk dimaklumi, kepada para peserta bahwa KIM bukan menjadi pengawas keuangan dana desa seperti KPK dan Inspektorat" jelasnya pada acara pengukuhan KIM Bagik Manis, Senin 22/7/2019 di Aula Kantor Desa Bagik Manis Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok timur. Berikut ini penjelasan secara rinci tugas dan fungsi KIM yang disampaikan oleh pejabat Dinas Kominfo. Kepala bidang opini Diskominfo, Lotim, Eka Taufan Paradita, SSTP, M.AP mengatakan, Diskominfo diberikan amanah oleh pemerintah untuk membentuk KIM di setiap desa. Tujuannya agar pemerintah daerah, provinsi hingga pusat bisa bersinerg

Potret Sinergi Pemdes dengan Pendamping Desa Sambelia

Sambelia.SK_ Dari ruang jendela kaca, sudut aula  kantor desa, empat orang pejuang pemberdayaan desa terlihat duduk asyik. Mereka diantaranya dua orang Pendamping Desa Kecamatan Sambelia, Sekdes Dara Kunci dan Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Sambelia. Tak hanya duduk santai, mereka diskusi soal strategi dan taktis mendorong pengelolaan desa untuk kemandirian. Meski sesekali guyonan menghalau obrolan santai itu. I Gusti Ngurah Aryawan Asasandi Pendamping Desa Pemberdayaan/ PDP Kecamatan Sambelia berharap desa-desa ini harus ada inovasi untuk terwujudnya desa mandiri. "dengan bersinergi antara pemerintah desa dan pendamping desa akan ada hasil yang nyata. Tujuannya semata-mata untuk membangun desa yang mandiri dalam mengelola sumber daya" jelas Ngurah. Dalam diskusi kecil tersebut, mereka hendak menunggu peserta Bimbingan Teknis/ Bimtek Perangkat Desa bagi Desa Dara Kunci di Aula Kantor Desa Dara Kunci Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok timur, Senin 22/7/2019.

Diskominfo Kukuhkan KIM Desa Bagik Manis Sambelia

Sambelia. SK_ Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian/ Diskominfo Kabupaten Lombok Timur kukuhkan Kelompok Informasi Masyarakat/ KIM Bagik Manis. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa Bagik Manis Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur, Senin 22/7/2019. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kabid Opini Kominfo, Kasi KIM dan rombongan Kominfo, Pemerintah Desa, BPD, Karang Taruna dan Tokoh masyarakat Desa Bagik Manis. Dalam penjelasan Kasi KIM, Sahrudi menjelaskan terkait dengan KIM bahwa para anggota dan pemerintah harusnya bekerjasama dalam menyampaikan informasi.  Setiap program desa harusnya disebarkan informasinya baik pembangunan ataupun tentang potensi desanya.

Gambaran Desa Wisata Halal

Sikur.SK_ Dalam cerita saya kali ini diawali dengan kata-kata sang petualang yang bernama Ewan Mcgregor ia mengatakan, Kemudian suatu hari, ketika kita tidak mengharapkannya, petualangan besar akan menemukan kita. Kata ini yang bisa mengawali perjalanan saya ke desa wisata yaitu Desa Tete Batu dan Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Ntb.(20/7/2019) Saya berpetualang bersama Bang Ricko dan Kaq Novita denga di dampingi oleh sorang gaet ternama di Desa Tete Batu, yaitu bang Saepudin yang biasa di kenal dengan bang Egol. Dalam perjalanan kami, saya banyak ngobrol bersama bang egol tentang desa wisata yang di gagas oleh Kelompok Sadar Wisata(pokdarwis). salah satunya ia mangatakan, kami memanfaatkan alam yang ada di desa ini, sperti Sungai, Persawahan dan tidak penting lagi aktifitas masyarakat desa, seperti menggoreng kopi, mempangkas kelapa dan membuat makanan has yang ada di desa. Begitu juga dengan aktivitas masyarakat setiap hari, seperti menyabit, mem

Pemdes Suela Buka Jalan Agrowisata Embung Kembar

Suela -SK _Rute menanjak dan bebatuan menyulitkan wisatawan mengakses pemandian Embung Kembar seraya menikmati fanorama alam di kawasan Tibu Jukung, Desa Suela, Kabupaten Lombok Timur. Pembangunan Jalur Agrowisata ini untuk memudahkan petani mengangkut hasil pertanian mereka Kepala Desa Suela yang akrap disapa Pak Eko tiap hari melakukan lobi pembebasan lahan dengan petani setempat, yang juga sangat menudukung dibukanya jalan tani yang langsung terhubung ke obyek wisata seluas 1,25 hektar itu. Diceritakan dari tetua Desa Suela, nama Tibu Jukung yang didiami penduduk Dusun Cempaka paling timur itu terambil dari kata benda dan kata kerja. Yaitu "Tibu" adalah kolam, dan "Jukung" berarti alat transportasi air seperti perahu atau kano yang terbuat dari bambu terikat apit yang dinaiki orang mengarungi bendungan yang bersumber dari mata air Lemor. Pada tahun 2008, objek wisata Embung Kembar ramai dikunjungi wisatawan lokal. Salah satu aparatur Desa Suela