Langsung ke konten utama

Postingan

Puskesmas Suela Serah Bayi Tanpa Identitas

Suela. SK_Bayi tanpa identitas yang ditemukan warga Desa Ketangga hadir resmi serahkan ke pihak penyelenggara negara. Penyerahan tersebut berlangsung di Puskesmas Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Melalui Kepala Puskesmas dr. Ahmad Bardan Salim bayi berjenis kelamin perempuan yang dikirim oleh simbolis ke Yayasan Paramita Mataram untuk diasuh. Menurut Keterangan Bardan, bayi malang tersebut dikirim ke negara setelah melalui pemeriksaan dan penangan medis. "bayi tanpa identitas ini resmi kami serahkan ke negara untuk diurus" ucapnya saat menerima bayi langsung ke pihak Yayasan Paramita Mataram Sabtu 31/8/2019 Pada penyerahan bayi ini hadir pula Peksos Kementerian Sosial RI yang diwakili Erniati. Ia menjelaskan tentang bayi ini harus menyerahkan kenwgara. Bagi siapa saja yang ingin meminta bayi ini. Silakan ajukan surat ke Yayasan Paramita.

Hari Jadi Lotim ke 124, Ditemukan Bayi Tanpa Identitas

Ketangga. SK_Tepat pada acara pawai budaya Hari Jadi Lombok Timur ke 124, warga Desa Ketangga temukan sosok bayi cantik. Bayi berjenis kelamin perempuan dengan berat 2,00 Kg tersebut ditemukan oleh Amaq Ahyar di Mushalla Bangket Telaga Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Sekira pukul 13:00 wita, Amaq Ahyar hendak menjemur tembakau. Ia dipanggil tiga orang penggali pipa di pinggir jalan. Ia pun bergegas melihat sosok bayi mungil. Beralaskan sujadah bayi tersebut diamankan Amaq Ahyar.  "kami langsung pungut dan amankan bayi itu" tutur Amaq Ahyar saat ditemui di Puskesmas Suela Sabtu 31/8/2019. Ia berharap anak yang ia pungut itu bisa diadopsi langsung. Mereka anggap ini rizkinya dengan menemukan bayi. Sementara menurut Ketua LPA Lombok Timur, Judan Putra Baya, bayi yang di temukan warga harus diserahkan dulu ke pada negara. Bagi siapa saja yang hendak mengadopsi bayi tersebut harus membuat surat permohonan. "bagi siapa saja yang hendak ingin

Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo Asal Ketangga-Suela Tutup Usia

Lotim. SK_Muhammad Zamroni (26) Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo asal Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur-NTB tutup usia. Putra dari almarhum Muhammad Zamani ini wafat di Rumah Sakit Al-Azhar pada pukul 2:00 dini hari waktu Kairo. Jenazah almarhum akan dipulangkan dari Mesir menuju Lombok pada hari jumaat. Rencananya akan dikebumikan pada hari Senin di Pekuburan Keluarga di Desa Ketangga Kecamatan Suela-Lombok Timur. Mahasiswa fakultas Ushuluddin jurusan tapsir tingkat III ini juga sebagai aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII), dan KM NTB.

Onyak-Onyak! Tumpahan Solar di Aspal Berdampak Buruk Bagi Pengendara

Sekira pukul 9:30 Wita Jumat 30/8/2019, dari jalur Bagek Nyaka Aikmel ku pacu sepeda motorku. Dengan bergegas pulang menuju rumah. Tepat di jembatan pengkolan perbatasan Desa Mamben terlihat kerumunan warga. Kerumunan itu sejenak melambatkan laju motor tungganganku. Dua warga hendak menumput cairan di badan jalan dengan tanah pasir. Sambil mengusap aspal sembari memberi laju pada kendaraan yang lalu lalang. Dipinggir jembatan dan kerumunan itu ada pengendara disuguhi minum. Pengendara tidak lain adalah seorang korban kecelakaan tunggal akibat tergelincir licinnya aspal. Diduga akibat tumpahan solar. Hampir sepanjang jalur Mamben menuju Pringgabaya jalan Mataran-Labuhan Lombok tersiram solar. Ku tarik sepeda motor dengan laju tenang menghindari siraman solar. Naas, nasip ku hampir sama. Roda motorku tergelincir dan hampir hilang keseimbangan. Untungnya segera menepi ke luar badan jalan. Berhenti sejenak, fokuskan pikiran. Ku laju lagi motor itu. Tepat di Pengkolan Wanasaba

10 UPT Dukcapil Lotim Belum Atasi Persoalan

Lombok Timur, SK_ Unit Pelaksanaan Teknis/ UPT Dukcapil yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur belum sesuai dengan kebutuhan warga. Pasalanya masyarakat masih sulit untuk memenuhi kebutuhan untuk membuat Kartu Keluarga(KK), Kartu Tanda Penduduk(KTP), dan Akta Kelahiran, karena terlalu jauh. Persoalan ini disoroti langsung oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lombok Timur yang juga sebagai Koordinator Legal Identity, Judan Putra Baya menyampaikan bahwa 10 UPT Dukcapil tersebut belum sesuai dengan kebutuhan warga. "kami melihat ini masih jauh dari kebutuhan masyarakat, terkait dengan UPT Kecamatan Suela dan Wanasaba, UPT Pringgabaya dan Sambelia" kata Judan saat menyampaikan pendapatnya Senin 26/8/2019. Secara kebutuhan, kecamatan yang berdekatan dengan pelayanan mestinya ditiadakan. Sementara ada kecamatan yang jauh dari jangkauan yang harus terlayani secara merata. Tidak meratanya UPT Dukcapil yang di bentuk oleh pemda menjadi permasalahan

FKDM Lotim Terus Mendorong Stabilitas Keamanan

Lombok Timur, SK - Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang dibentuk pemerintah daerah Lombok Timur dengan SK Nomor: 188.45/53/KBPN/2019 bertugas membantu pemda mendorong terciptanya stabilitas keamanan agar terwujud pembangunan yang berkelanjutan. FKDM yang ada di setiap kecamatan harus bisa bekerja maksimal mengantisipasi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) sesuai ketentuan Permendagri Nomor 2 Tahun 2018 tentang kewaspadaan dini daerah melalui pendeteksian dan pencegahan dini. Ketua FKDM kabupaten Lombok Timur, Lalu Ihsan mengatakan, dikumpulkannya 25 orang anggota FKDM dari Lima kecamatan meliputi Sambelia, Sembalun, Wanasaba, Suela dan Pringgabaya ini semata-mata bertujuan untuk memonitoring sekaligus mengevaluasi pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh FKDM di wilayahnya. Secara eksplisit, sebagian besar anggota FKDM masih belum berproduksi. FKDM ini katanya adalah sebuah lembaga formal yang dibiayai pemerintah menggunakan APBD dan semua

Sekelumit Keberadaan Tradisi Nyongkolan di Lombok

Lombok Timur_SK-Selain memiliki alam yang indah, Pulau Lombok juga memiliki beragam tradisi yang menarik,  salah satunya adalah Tradisi Nyongkolan. Nyongkolan merupakan salah satu rangkaian dari adat perkawinan yang ada di Lombok. Tradisi ini dilaksanakan dengan tujuan agar masyarakat setempat mengetahui bahwa pasangan ini sudah menikah. Biasanya nyongkolan diadakan setelah acara ijab kabul dan acara begawe selesai dilaksanakan. Tradisi ini dilaksanakan dari rumah keluarga pengantin laki-laki menuju rumah pengantin perempuan. Sebelum tradisi nyongkolan dilaksanakan, pengantin laki-laki dan perempuan akan dirias terlebih dahulu di rumah keluarga laki-laki. Kedua pengantin akan menggunakan pakaian dan riasan adat Lombok. Sementara itu, keluarga perempuan akan menyiapkan sebuah pelaminan ( Tempat duduk pengantin) di rumahnya untuk menyambut kedatangan kedua pengantin dan peserta nyongkolan. Para peserta nyongkolan akan melakukan perjalanan dari rumah pengantin laki-laki ke rumah p