Lombok Timur, SK - Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Labuhan Pandan, lakukan rapat kerja untuk membangun kolaborasi sebagai wujud lembaga BPD dan Pemerintah desa merupakan mitra kerjanya.
Rapat koordinasi ini diikuti Sembilan orang anggota BPD yang baru beberapa bulan dilantik menggantikan BPD lama yang sudah habis masa jabatannya. Sekdes dan Kasi Keuangan hadir mewakili kepala desanya, berlangsung di Pondok Siola, Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Selasa, (11/1)
"Maaf, bukan berarti BPD lama tidak melaksanakan tugasnya dengan baik tapi kita sempurnakan agar lebih baik lagi. Nah, diawal tahun ini kami ingin melengkapi kekurangan itu sehingga kebersamaan lembaga dan desa akan berjalan seiring," kata mantan ketua LKMD ini.
Begitu pula dengan keterbukaan pemdes baginya tidak ada alasan untuk menolak program yang sudah dan akan mereka laksanakan selama orientasinya untuk kepentingan masyarakat.
Ia juga berpesan kepada anggota BPD agar bisa bekerja sesuai tupoksinya, menampung aspirasi masyarakat yang nantinya akan dimusyawarahkan di tingkat BPD bersama dengan pemerintah desa.
"Kita tetap membangun kerjsama dengan pemerintah desa," janjinya.
Anggota BPD senior sekaligus wakil ketua, Munawir Haris, S.Sos, pada kesempatan itu menekankan kepada semua anggota BPD, ketika anggota atau orang lain tengah menyampaikan pandangannya agar jangan biasakan diri memotong pembicaraan.
"Mari kita kedepankan etika dalam musyawarah. Berikan kesempatan anggota menyampaikan pandangannya. BPD ini adalah lembaga terhormat bukan lembaga abal-abal," tegas Haris.
Pada tahun ini lanjut Haris, BPD berkomitmen akan menyusun beberapa Perdes untuk menggenjot pendapatan Asli Desa (PADes) keberadaan BUMDes yang menjadi penopang ekonomi warga perlu juga dimaksimalkan.
Hal senada dikatakan Samsul Rizal. Ia berharap dibawah kepimpinan Hasbullah, prinsif kerja harus tetap menjaga stabilitas, kondusifitas sebagai mitra kerja kepala desa. "Kolektif, kolegeal itu intinya," cetus mantan ketua BPD ini.
Menanggapi hal itu, Sekdes Labuhan Pandan, Mustiadi sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan lembaga desa tersebut. BPD katanya sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Menurutnya, tanpa persetujuan BPD kepala desa tidak bisa mengeksekusi segala program yang sudah disepakati.
Oleh karena itu, dengan membangun semangat kebersamaan otomatis apa yang dihajadkan bisa terwujud sesuai dengan keinginan bersama. "Kami sangat mengapresiasi dan itu memang yang kita harapkan sejak awal adanya desa ini," terang Mustiadi.
Untuk membangun desa penting mengedepankan komunikasi, kolaborasi antara keinginan, kemauan dan kebutuhan masyarakat. Tensi yang dibangun oleh BPD sekarang ini menurutnya cukup bagus sehingga pemerintah desa merasa bersyukur tidak ada ganjalan, motivasi bekerja mereka bisa terbangun.
"Tensi moral kita akan terus terbangun mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada pelaporannya kita akan transparan tidak ada yang perlu kita tutupi," jelas perintis pemekaran desa Labuhan pandan ini.
Jikapun misalnya nanti ada perbedaan pandangan, pihaknya berupaya menyelesaikannya dalam forum musyawarah. Ketika lembaga desa itu kuat maka desa pun akan ikut kuat dan maju. "Lembaga kuat, desa kuat, desa pun akan maju," tutupnya. (Fik)
0 Komentar