Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Info KESEHATAN

Kronologi Almarhumah Dikebumikan, Pasien Positif Covid-19 Asal Ketangga

Lotim. SK_Hampir semua warga tak percaya. Jika pasien Rumah sakit ini dinyatakan positif Covid-19. Tepat pagi kamis, pukul 8:00 pagi, suara corong masjid Pusaka Desa Ketangga siarkan berita duka.  Berita duka itu berasal dari Sawiyah (69) jenis kelamin perempuan warga Dusun Otak Desa, Desa Ketangga Kecamatan Suela. Ia meninggal dunia mengaku positif Covid-19.  Namun warga lokal tak percaya bisa terjadi. Sebab sepengetahuan warga, pasien yang meninggal ini tak ada yang keluar dari rumah atau kontak dengan pasien selama pandemi ini.  Suhir warga lokal menerima jika almarhumah tak pernah ada kontak dengan orang luar. "Sepengetahuan kami, almarhumah ini tidak pernah ada kontak dengan pasien positif Covid atau keluar dari rumah selama ini" Jelasnya.  Almarhumah justeru diketahui warga penyakit struk dan bukan ada yang setuju dengan Covid-19.  Mengetahui situasi ini tim Pembicara Kampung Kesehatan melalui Kepala Puskesmas Suela, dr Ahmad Bardan Salim.  Bardan Salim mengatakan, piha

Rokok Membunuhmu! Logikanya Berhentilah Merokok

Lotim.SK_Rokok adalah lintingan atau gulungan kertas yang terdapat tembakau. Selain kertas, ada juga dengan daun tembakau, bahkan sebagain masih menggunakan daun jagung. Rokok biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Kepulan asap yang berasal dari rokok ikut tersedot hingga ke paru-paru. Tidak sedikit para perokok menelan kepulan asap tembakau berlama-lama kemudian dihembuskan lagi. Tahukah anda?Sebagian rokok berasal dari pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih banyak dengan bahan kimia. Bahan kimia tersbut tidak hanya beracun, tapi bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker. Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif). Meskipun berbahaya orang-orang masih saja mengkonsumsinya. Bukan hany

Himbauan KTR Hanya Hiasan Dinding Belaka

Lombok Timur, SK - Rokok bagi sebagian orang menganggapnya sebuah kebutuhan. Makanya tidak heran setiap kali mereka (pecandu) rokok selesai makan yang pertama ditanyakan, mana rokok. Konon kata mereka, menghisap rokok usai makan adalah sesuatu yang luar biasa mengasyikkan bagi dirinya tapi belum tentu bagi orang lain. Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang digaungkan pemerintah seperti di kawasan Puskesmas atau rumah sakit jelas terpampang banner besar bertuliskan 'No Smoking' artinya dilarang merokok. Tulisan itu hanya sebagai hiasan dinding belaka. Bagaimana tidak, petugas Puskesmas yang menempel banner tersebut, sengaja tidak mengindahkan himbauan yang mereka pasang. Memang, di area itu mereka tidak merokok dengan alasan banyak pasien, bukan karena perda KTR. Tapi, mereka akan sedikit menjauh dari area itu mencari lokasi yang lebih aman seperti di kios atau warung kopi, kemudian mereka berkumpul. Masing-masing mengeluarkan bungkus rokok dengan bermacam merk. Mulai dari

Oknum Guru Masih Ada Merokok dalam Ruangan Kelas

Lotim. SK_Kawasan Tanpa Rokok hampir tak banyak yang memahaminya. Tak hanya di lingkungan   kesehatan. Pada area sekolah banyak pula kita dapatkan puntung rokok. Hal ini dapat kita ketahui bahwa pada lingkungan tersebut ada banyak orang yang merokok. Saat pengumpulan sampah, tidak sedikit putung rokok menumpuk baik dari ruangan kelas ataupun ruangan guru. Kondisi ini diyakini kurangnya sosialisasi tentang Peraturan Daerah atau Perda Kabupaten Lombok Timur No 10 Tahaun 2015 yang menyebutkan tempat-tempat layanan pendidikan harus bebas dari paparan asap rokok. Menurut keterangan Asri salah seorang Aktivis Pemuda Lombok Timur membenarkan adanya kondisi hari ini. “kasus ini acapkali dilihat di masing-masing sekolah adanya kepulan asap rokok. Bahkan seorang guru masih saja merokok dalam kelas sembari memebrikan materi pelajaran” jelas Asri pada awak media Senin 20/7/2020 di Pantai Pondok Kerakat Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya. Perilaku ini sepatutnya tidak untuk d

Desa di Lombok Timur Ini Telah Lama Terbebas Dari Asap Rokok

Lotim. SK_Desa Aikmel Utara Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, telah lama terbebas dari asap rokok. Desa ini menjadi desa pertama yang terbebas dari paparan rokok di Kecamatan Aikmel. Jika anda memasuki kawasan ini, anda akan menemukan plang pengumuman Kawasan Tanpa Rokok. Tepat dalam lingkungan kantor desanya terdapat larangan dan himbauan Kawasan Tanpa Rokok. Tak hanya sebatas himbauan, desa ini juga menerapkan secara total anti rokok. Jika ada yang hendak merokok di tempat itu, tak segan para petugas setempat memberi tahu untuk tidak merokok. Dalam ruagan kantor desa, tak adapun asap rokok yang membumbung. Berbeda dengan desa lain, setiap ruangan setiap saat asap rokok yang mengepul.   (Ben)

Lombok Timur Masih Menjamur Iklan Rokok di Lingkungan Sekolah

Poto Ilustrasi Poster Iklan Rokok dengan anak-anak sekolah Lotim. SK_Salah satu upaya yang dirasa ampuh melindungi anak-anak dari paparan rokok atau kecanduan rokok ialah adanya aturan yang melarang pemasangan iklan rokok di sekitar sekolah, namun sayangnya di Kabupaten Lombok Timur poster iklan rokok terus menjamur begitu kata aktivis Anti Rokok Hajad Guna Roasmadi yang akrab dipanggil Eros. "Agar anak terlindungi dari paparan dan candu rokok, harsunya sekolah meniadakan iklan, promosi, dan sponsor rokok di sekitar sekolah, tapi nyatanya masih banyak kita lihat poster rokok didepan bahkan di lingkungan sekolah itu sendiri" ujar Eros pada Kamis 16/7/2020. Dia mengatakan selain memudahkan anak terpapar rokok, iklan disertai penjualan rokok di sekitar sekolah juga bisa menjadi celah bagi anak untuk mencoba produk tembakau itu. "kami menduga produk industeri rokok sengaja menyerbu pasang iklan rokok di lingkungan sekolah, sehingga anak-anak akan mudah mencob

Kepedulian Kita Membantu Meringankan Penyakit Tumor Warga Sambelia

Lobok Timur, SK - Miris, Mawardi alias Amaq Ribut, warga Dusun Dasan Tinggi, Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, saat ini tengah berperang melawan penyakit tumor ganas yang diderita sejak setahun lalu. Penyakit tumor ganas ini menyerang mulut dan hidungnya sehingga dia susah untuk bernapas apalagi makan, sebab bagian bibir dan hidungnya tumbuh daging yang membusuk. Mawardi panggilan sehari-hari Amaq Ribut (52) termasuk golongan keluarga tidak mampu. Dia tinggal di Rumah Tahan Gempa (RTG) bersama istrinya Salmiah (45) sementara tiga orang anaknya menjadi buruh migran ke Malaysia. Diceritakan istrinya, setahun lalu suaminya pernah menjalani operasi. Namun tidak berselang lama penyakit tumornya itu kembali kambuh, sehingga terpaksa dia harus dibawa berobat ke RSUP Mataram. Selama di Mataram, sembari menunggu jadwal kemoterapi, dia tinggal di kontrakan dengan biaya sewa 900 ribu. Menyewa kos sebesar 900 ribu rupiah selama dua puluh hari tentu sangatlah berat dirasaka

Jurnalis Warga Komitmen Soroti Kawasan Tanpa Rokok

Lombok Timur, SK - Berbicara tentang rokok dan perokok memang tidak akan pernah ada akhirnya. Mengingat sebagian dari rakyat Indonesia perokok aktif, mulai dari kalangan masyarakat ekonomi kelas bawah, menengah hingga sekelas pejabat pun ada yang merokok. Jadi tidak heran apabila media komunitas Speaker Kampung terus mengangkat isu ini ke permukaan mengingat target rokok ini kebanyakan menyasar anak muda dan pelajar. Isu Kawasan Tanpa Rokok (KTR) beberapa hari lalu pernah diangkat dalam program Dialog Khusus Selaparang TV dengan tema Corona dan Rokok, menggandeng aktivis anti rokok dan Sekretaris IDI Lombok Timur. Kemudian, pada Jum'at (19/6/2020) Jurnalis Speaker Kampung, kembali adakan mentoring online membawa isu yang sama. Dengan isu KTR, mengundang penggiat media komunitas Dialog virtual menggunakan aplikasi zoom dengan moderator, Rian Arsyad, bersama jurnalis Speaker Kampung, aktivis anak dari Gagas serta mahasiswa dari UMM. Untuk itu, sebagai Media Warga, Speaker