Langsung ke konten utama

Postingan

"Di Antara Dua Perang" II

NTB, SK_Negeri ini adalah negeri yang besar, negeri yang hebat. Cuma, sayangnya, tidak semua orang mampu bersyukur. Kebanyakan dari kita lebih senang terlena dicekoki keindahan dunia fana. Sedih karena putus cinta, tapi lupa kalau saudara-saudara kita ada yang lebih bersedih karena putus sekolah.  Menangis karena hati terluka oleh sang kekasih, tapi lupa kalau saudara-saudara kita lebih terluka karena haknya diinjak-injak. Galau karena cinta ditolak, tapi lupa kalau saudara-saudara kita ada yang berusaha tidak galau meski kehilangan tempat tinggal pasca bencana. "Tidak ada masa damai, yang ada hanyalah masa istirahat di antara kedua perang".  Jika benar begitu, apa kita siap membela negara jika esok hari kita kembali dijajah? Apa kita tahu apa yang mesti dilakukan saat ada segerombolan orang-orang ingin menjatuhkan paham yang kini kita anut? Apakah kita sudah punya ide dan strategi agar negeri ini selamat?  Ataukah kita akan terlalu sibuk membetulkan poni; sibuk mengunggah fo

"Di Antara Dua Perang" I

NTB, SK_Seorang kawan pernah berkata, "Tidak ada masa damai, yang ada hanyalah masa istirahat di antara kedua perang".  Benarkah begitu? Aku jadi teringat kepada para pendahulu kita yang memerangi penjajahan agar semua anak bangsa bisa berpendidikan—bukan hanya anak-anak dari para pejabat; hasil peranakan penjajah dengan para nyai; atau keturunan priyayi saja.  Ya, anganku jauh melayang pada masa-masa awal abad dua puluh, pada masa sepeda baru saja masuk dan dinamakan "kereta angin", dan listrik masih jadi hal yang tidak semua orang bisa lihat.  Orang-orang pribumi di zaman dahulu begitu terkungkung keterbatasan informasi tapi mampu berfikiran luas, memimpikan hal besar, berharap ada masa di mana negeri ini bisa menyejajarkan dirinya di kancah dunia. Paham-paham baru pun melebur di negeri tercinta ini untuk meludahi paham lama penjajah. Mereka, para pendahulu kita—mungkin kakek dan nenekmu—adalah orang-orang hebat yang memberikan pundaknya agar kita bisa meraih lebi

Belajar di Al Qur'an, Achip Husni Dinobatkan Sebagai Petani Syariah

"Dalam Al Qur'an yang kamu yakini ada cara bertani yang sangat jitu katanya, dan saya tertantang mencari kebenaran yang disampaikan oleh seorang non muslim kepada saya" jelas Achip Sabtu 30/10/2021. Achip Husni (39) warga Desa Jeruk Manis Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok timur. Mantan Pekerja Migran yang kemudian menikmati pekerjaannya di desanya. Dirinya menjelaskan beberapa kutipan Al Qur'an tentang alam dan tumbuh-tumbuhan sebagai landasan untuk ia bertani. Jika ingin tanah jadi subur, maka tanam pula kacang-kacangan. "dalam bagian akar kacang-kacangan terdapat bagian untuk menyuburkan tanah" jelas Achip yang juga dijuluki petani syariah. Tumbuh-tumbuhan tidak butuh manusia, tetapi manusialah yang membutuhkan tumbuhan. Tanpa campur tangan manusia, siklus tumbuh-tumbuhan akan hidup pada alamnya kata Bung @Achip Husni. Tapi justeru kitalah yang menzolimi mereka (tumbuhan-red). Dengan memaksa unsur hara tanah dengan pupuk kimia. Tanah yang kita kelola saat

Enam Kelompok Masyarakat Dapat Bantuan Kendaraan Roda Tiga

Lombok Timur, SK - Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ir. Haji. Muhammad Edwin Hadiwijaya, salurkan bantuan Enam Unit kendaran roda tiga yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021, Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat. Enam kelompok penerima manfaat tersebut diantaranya adalah, kelompok masyarakat desa Dasan lekong, kelompok usaha bersama Desa Teros, kelompok masyarakat lingkungan Bagik Longgek Barat, Kelurahan Rakam, kelompok Persatuan Pemuda Pelajar Gubuk Rempung (P3GR) Desa Pringgasela Selatan, Kelompok Taruna Bakti lingkungan Timba Borok, Kelurahan Tanjung dan Kelompok masyarakat Desa Moyot.  Usai serah terima bantuan, Edwin berpesan kepada semua kelompok agar bantuan yang diterima ini bisa bermanfaat dan digunakan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan. "Kami berharap bantuan kendaraan roda tiga ini digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat dan kelompok penerima manfaat semakin giat bantu ringankan beban masyarakat disek

Mantan PMI Kini Jadi Petani Sukses

Lombok timur, SK - Menjadi Pekerja Buruh Migran (PMI) bukanlah satu-satunya jalan untuk bisa merubah kehidupan. Tidak sedikit diantara PMI setelah tiba di negara tujuan mendapat siksaan baik secara fisik maupun verbal, ada juga yang tidak digaji berbulan-bulan hingga bertahun lamanya.  Bagi mereka yang tidak punya inovasi, menjadi PMI adalah alternatif yang diambil, meskipun pada kenyataannya berulang kali dia pergi menjadi buruh migrant tidak ada yang berubah dalam hidupnya, ada juga yang sebaliknya. Beda dengan mantan PMI yang satu ini, Achip Husni (39). Warga Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, pada awak media Speaker Kampung, Sabtu (30/10) berbagi pengalaman cara bercocok tanam (bertani) yang benar sehingga bisa mendulang hasil yang maksimal. Tumbuh-tumbuhan kata Achip, tidak butuh manusia, tapi manusialah yang membutuhkannya. Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal menurut Achip, tidak boleh memaksakan pupuk kimia ditabur karena itu akan merusak unsur hara tanah.

Camat Sambelia Lantik Sembilan Anggota BPD Labuhan Pandan

Lombok Timur, SK - Sesuai keputusan bupati Lombok Timur nomor: 188.45.K/45/PMD/2021 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) periode 2021-2027.  Pemerintah desa Labuhan Pandan telah memberhentikan tujuh orang anggota BPD yang sudah habis masa jabatannya dan mengangkat sembilan orang penggantinya, Senin (25/10) di aula kantor Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Sembilan anggota BPD yang dilantik tersebut diantaranya adalah Munawir Haris, S.Sos, Dusun Labuhan Pandan tengak, Muhammad Samsul Rijal, Dusun Labuhan Pandan, Hasbullah, SP, Dusun Bagik Elok, Marjan Hadi, Dusun Tarum, Muhammad Abdul Yasin, S.Pd Dusun Veteran, Salam, Dusun Pulur, Hudayana, S.Pd, Dusun Pulur,  Hestiningsih, Dusun Bagik Elok, dan Suryani dari Dusun Veteran. Menurut UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, anggota BPD merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.  Secara khusus, BPD diatur melalui Peraturan Me

Inilah Nama Desa dan Dusun di Kecamatan Wanasaba

Berikut ini nama desa dan dusun yang ada di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur DESA WANASABA   KODE POS : 83653 Dusun Terutuk Dusun Barat Orong Dusun Beak Daya Dusun Beak Lauk Dusun Jorong Daya Dusun Jorong Lauk 2). DESA WANASABA LAUK   KODE POS : 83653 Dusun Bale Belek Dusun Baret Lokok Dusun Tanak Mira Dusun Banjar Getas Dusun Gelem Dusun Bagek Anjar Dusun Tanak Mira Timuk Dusun Tanak Mira Baret Dusun Tanak Mira Daya Dusun Tanak Mira Tengak Dusun Bisa 3). DESA MAMBEN DAYA   KODE POS : 83653 Dusun Gubuk Barat I Dusun Gubuk Barat II Dusun Gubuk Timuk I Dusun Gubuk Timuk II Dusun Renga Dusun Kali Bening Dusun Gelumpang Dusun Omba Dusun Bagek Longgek Dusun Dasan Bembek Dusun Bagek Longgek Timur 4). DESA MAMBEN BARU   KODE POS : 83653 Dusun Orong Rantek Dusun Orang Rante Daya Dusun Lendang Belo 5). DESA MAMBEN LAUK   KODE POS : 83653 Dusun Senggauan Dusun Ladon Dusun Bebae Dusun Karang Anyar Barat Dusun Karang Anyar Timur Dusun Gubuk Dalem Dusun Lengkok Embuk Dusun Lengkok Tengak 6