Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Info KESEHATAN

Kecamatan Sambelia Bentuk Satgas Cegah Covid-19

Lombok Timur, SK - Pemerintah Kecamatan Sambelia yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) bersama dengan Kades Se- Kecamatan Sambelia, mengadakan rapat koordinasi upaya yang dilakukan masing-masing instansi dalam pencegahan pandemik COVID-19 di Wilayah Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Musyawarah tanggap bencana penyebaran Virus Corona yang dilaksanakan pada, Kamis, 26/3/2020 berlangsung di aula serbaguna kantor camat Sambelia ini pada intinya camat Sambelia, Ishak, SH ingin mengetahui sejauh mana pemerintah desa (pemdes) menyikapi atau melaksanakan himbauan atau Surat Edaran yang sudah dikeluarkan pemerintah Kabupaten Lombok Timur tentang CIVID-19. "Dana Desa bisa dialihkan untuk menanggulangi pandemik COVID-19 silahkan Kades baca Permendes tahun 2020," kata Ishak. Begitu pula kesiapan dari dinas kesehatan dalam hal ini Puskesmas menanggapi banyaknya warga balik kampung baik dari luar daerah maupun luar negeri yang belum melakukan tes ke

Crisis Center Covid-19, Galang Kemitraan Tangkal Penyebaran Virus

Lombok Timur, SK - Penyebaran Virus Corona (COVID-19) semakin masif di seluruh dunia. Dan tidak sedikit nyawa manusia melayang akibat ganasnya COVID-19. Virus ini tidak memandang bulu semua manusia yang hidup di dunia ini yang terpapar maupun yang belum terpapar akan merasakan jika tidak mengantisipasinya dari sejak dini. Seiring dengan itu, Mitra Kemanusiaan Crisis Center COVID-19 mengadakan rapat bersama beberapa lembaga peduli kemanusiaan di sekretariat Graha Kampung Bahagia, Desa Sukamulia, Kecamatan Sukamulia, Lombok Timur, pada, Senin (23/3/2020). Dari hasil rapat tersebut memutuskan beberapa poin kesepakatan diantaranya adalah: Bergerak bersama Crisis Center COVID-19 KBI dalam upaya mengantisipasi, meminimalisir penyebaran COVID-19 di Pulau Lombok. Menguatkan koordinasi antar lembaga mitra secara taktis sesuai kapasitas dan proporsi mereka. Untuk mempercepat koordinasi antar lembaga, mereka mengalihkan metodenya ke perangkat digital, online dan sosial media untuk mener

Aksi Topi Cowboy Bagi-Bagi Masker Tangkal Corona di Pringgabaya

Dedi Supriadi bersama relawan lainya halao para pengendara. Baik pengendara roda dua ataupun roda empat yang hendak melintasi jalan Kayangan Labuhan Lombok tepatnya di depan Rumah Sakit Lombok Hospital Apitaik Pringgabaya pada Minggu 22/3/2020. Dengan menggunakan topi cowboy para relawan cegah virus Corona ini sedang bagi-bagi masker pada warga yang melintasi jalan. Terlihat begitu apik para relawan memberikan warga masker. Sesekali warga juga dipasangkan masker untuk antisipasi virus mematikan itu. Aksi solidaritas ini atas kerjasama NGO, Komunitas dan lembaga sosial untuk tekan angka nol virus Corona di Kabupaten Lombok timur. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Dewan Masyarakat Sehat (DMS) Kabupaten Lombok Timur Dedy Supriadi menggalang aksi Solidaritas Kemanusiaan dengan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasisi kemasyarakatan lainnya seperti LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Gerakan Masyarakat (GEMA) Selaparang, dan YLSB NTB, hal ini dilakukan seba

Isra mi'raj dan Covid-19 di Lombok Timur

Sambelia.SK- Peringatan  isra mi'raj Nabi Muhammad saw 1441 H di masjid Al amin, pada (21/3/2020) malam, dihadiri oleh muspika tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda serta majelis taklim Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia Lombok Timur. Untuk menghindari penyebaran virus Corona atau pandemi Cobid-19, Ketua PHBI, Abdul Fathoni, S.Pd jauh hari sudah menyiapkan sabun mencuci tangan (sanitizer) untuk para jemaah Masjid yang menghadiri acara pengajian sejarah perjalanan Nabi Muhammad,Saw ketika menerima wahyu dari Allah, Swt sholat lima waktu, disampaikan oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Sambelia, Ustaz. Muhammad Zaini. Kepala Desa Sambelia, Ahmad Subandi, dan juga camat Sambelia, Ishak, SH dalam sambutannya seiring maraknya informasi tentang Covid-19 yang meresahkan dunia tidak terkecuali Indonesia, menghimbau supaya masyarakat tetap waspada. Warga juga dihimbau untuk tidak takut berlebihan serta senantiasa menjaga kebersihan semoga terhindar dari pandemi Covid-19 ini. Camat

Puskesmas Aikmel Screening Warga Balik Kampung

Lombok Timur.SK_ Merebaknya pandemi virus Corona (Covid-19) yang sangat meresahkan dunia belakangan ini menjadi atensi pemerintah bagaimana teknis penanganannya agar tidak menimbulkan korban. Virus ini tidak memandang siapa saja bisa terjangkiti jika kita tidak waspada. Untuk mengantisipasi agar Covid-19 ini tidak memakan korban, sehingga tim dari puskesmas Aikmel melakukan untuk mengidentifikasi warga yang baru pulang dari luar daerah maupun luar negeri. Screening ini berlangsung di Desa Kembang Kerang, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, NTB, pada, Sabtu (21/3/2020). Kapus Aikmel, Mawardi, S.Km didampingi Kades Kembang Kerang bersama perangkatnya langsung mendatangi semua warganya yang dinyatakan baru pulang merantau.  Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi apakah mereka terpapar dengan Covid-19 atau tidak. Jika ada yang merasa sakit sesuai dengan ciri-ciri orang terkena Covid-19, maka dia meminta agar warga tersebut segera melaporkan diri atau pergi ke Puskesmas atau rumah sakit

YAP dan A2LTF Berikan Pengobatan Mata Gratis

Lombok-Sumbawa untuk Timur, SK - Yayasan Anak Pantai (YAP) dan Anak-Anak Lombok Timur Foundation (A2LTF) berikan bantuan pengobatan penyakit mata (katarak) secara gratis kepada 25 orang warga Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Pengobatan katarak ini berlangsung di rumah sakit mata, NTB, (23/1/2020) selama dua hari berturut-turut melibatkan 25 orang pasien dari warga Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia. Setelah melalui pemeriksaan medis, dari 25 orang, 18 orang di diagnosa katarak berat sehingga  harus menjalani operasi. Sedang sisanya masih dianggap ringan sehingga dokter memberikan obat. Tidak cukup dengan itu, ketua Yayasan Munawir Haris membelikan mereka kacamata sesuai kebutuhan. Ditanya mengenai biaya yang dikeluarkan untuk   pengobatan mata khususnya mereka yang didiagnosa dokter yang harus menjalani operasi, Haris mengatakan, biayanya sekarang sudah naik. "Dulu, biayanya berkisar 3 juta 700 ribu rupiah, tapi  sekarang hampir

Seorang Bayi Diketahui Gizi Buruk di Lombok Timur

Lombok Timur, SK - Penyakit gizi buruk masih  ditemukan di beberapa tempat. Meskipun pemerintah melalui dinas kesehatan seperti Puskesmas, didorong untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada warga melalui posyandu dengan memberikan makanan tambahan untuk pencegahan gizi buruk dan stunting. Dinas kesehatan terus berupaya membantu masyarakat mengurangi gejala gizi buruk pada anak dengan memberikan makanan tambahan kepada bumil dan balita melalui kader posyandu di setiap desa. Tujuannya supaya tidak ditemukannya lagi anak yang menderita penyakit kekurangan gizi atau gizi buruk menahun (kronis) seperti yang dialami Muhammad Saleh (2 tahun) alamat Dusun Barito,Desa Sambelia, kecamatan Sambelia, Lombok Timur. MS panggilan Saleh, kelahiran 18 Juli 2017 putra pasangan Amaq Yul dan Rukiah, menderita gizi buruk terhitung sejak 2 Januari 2019, menurut ibunya, Saleh menderita penyakit kekurangan gizi katanya pasca terjadinya gempa setahun yang lalu. Hingga kini penyakit anaknya itu b

Hendak Melahirkan, Bumil Suela Meninggal di Perjalanan

Suela. SK_Naas, nasip warga Aik Embuk Desa Mekar Sari Kecamatan Suela tewas hendak melahirkan. Reatul Aini (18) salah seorang ibu hamil saat dirujuk dari Puskesmas Suela ke Rumah Sakit Umum dr Sudjono Selong. Bumil meninggal karena kelalaian keluarga, tidak cepat membawanya ke tempat polindes atau puskesmas. Hal ini disampaikan dr. Ahmad Bardan Salim menjelaskan bahwa pasien atas nama Reatul Aini lambat dibawa ke Puskesmas. "Bumil ini mengalami pingsan sekira pukul 2:00  malam hari, namun tidak langsung dibawa ke Polindes atau tempat medis lainya" Jelas Bardan. Kronologi kejadian, bumil atas nama Reatul Aini warga Aik embuk Desa Mekar Sari ini menikah ke Sempol Desa Perigi, Kecamatan suela. Pasien bumil ini rutin periksa kesehatan kehamilan ke posyandu di Sempol, Desa Perigi. Karena mendekati tanggal melahirkan, pasien ini pulang ke Aik Embuk Mekar Sari seminggu yang lalu. Hingga bidan yang ada di perigi menitip dan memberitahu Bidan di Mekar Sari tentang pasi

Tetu Apa Ndek? Komitmen Pemdes, Kecamatan dan Puskesmas Mengatasi Stunting

Lombok Timur,SK- Dalam forum besar para Pemerintah seakan tegas dalam menyampaikan hal prioritas. Hal ini tentu sebagian ingin membuktikannya. Hingga pernyataan tetu apa ndek? (benar apa tidak?) tercetus dari para pendwngar. Demikian hasil liputan pewarta Speaker Kampung. Pemerintah Desa Sambelia lakukan sosialisasi bagaimana teknis menangani masalah stunting di wilayahnya dengan menghadirkan Kepala puskesmas Sambelia, pemerintah kecamatan serta unsur masyarakat setempat. Kepala Desa Sambelia Ahmad Subandi dalam sambutannya mengatakan, masalah stunting ini bukan saja tanggung jawab pemerintah tapi ini adalah tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Sehubungan dengan itu, Suabndi meminta kepada staf desa dan lembaga yang berada dibawahnya termasuk peran kader posyandu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Kemudian selain itu katanya, bagi masyarakat yang tidak memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dipersilahkan mendatangi kantor desa untuk membuat SKTM atau ya

Kapus Sambelia: MCK Sebabkan Anak Stunting

Sambelia. SK_Selain pola makan, stunting juga bisa disebabkan oleh lingkungan yang kurang sehat, seperti rumah yang tidak dilengkapi dengan MCK, BAB sembarangan, selokan yang tersumbat tempat bersarangnya nyamuk sehingga bisa menimbulkan serangan penyakit seperti malaria dan lain sebagainya. Hal ini diakui Lalu Ahmad Faozan S. Kep, Ns Kepala Puskesmas Sambelia, dari 889 KK ditemukan sekitar 150 KK belum memiliki jamban (MCK) di Sambelia. Oleh karena itu, Ia meminta kepada pemerintah desa untuk memfasilitasi warga dalam pembuatan jamban agar setiap rumah bisa memiliki jamban. Menurut data yang berhasil dihimpun pihaknya dari Januari hingga  Agustus tercatat sekitar 49 ibu hamil (bumil) yang cenderung bayinya mengalami stunting. Hal itu disebabkan karena asupan gizi dan lingkungan yang kurang bersih. "Itu yang harus kita benahi bukan saja tugas dinas kesehatan (puskesmas) tapi menjadi tugas kita bersama," terangnya saat menyampaikan pendapatnya pada acara rembug stu

Puskesmas Suela Serah Bayi Tanpa Identitas

Suela. SK_Bayi tanpa identitas yang ditemukan warga Desa Ketangga hadir resmi serahkan ke pihak penyelenggara negara. Penyerahan tersebut berlangsung di Puskesmas Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Melalui Kepala Puskesmas dr. Ahmad Bardan Salim bayi berjenis kelamin perempuan yang dikirim oleh simbolis ke Yayasan Paramita Mataram untuk diasuh. Menurut Keterangan Bardan, bayi malang tersebut dikirim ke negara setelah melalui pemeriksaan dan penangan medis. "bayi tanpa identitas ini resmi kami serahkan ke negara untuk diurus" ucapnya saat menerima bayi langsung ke pihak Yayasan Paramita Mataram Sabtu 31/8/2019 Pada penyerahan bayi ini hadir pula Peksos Kementerian Sosial RI yang diwakili Erniati. Ia menjelaskan tentang bayi ini harus menyerahkan kenwgara. Bagi siapa saja yang ingin meminta bayi ini. Silakan ajukan surat ke Yayasan Paramita.

Derita Fandi 3 Tahun Mengidap Tumor, Bantu Yuk!?

Wanasaba SK-Fandi (5 tahun) salah seorang warga Dusun Jurang Koak Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba Lombok Timur menderita penyakit tumor dibagian mulutnya. Putra dari pasangan Usman dan Haerani itu kini harus dirawat dirumahnya setelah sebelumnya ia dirawat inap di RSUP NTB, akan tetapi menurut informasi yang berhasil kami dapatkan dari warga tempat ia tinggal Fandi harus dirujuk ke Rumah sakit di bali untuk menjalani operasi. Fandi sendiri merasakan kesakitanya sejak tiga tahun yang lalu, akan tetapi karena terkendala biaya, ia  hanya menjalani pengobatan secara tradisional sebelum orang tuanya melarikan dirinya ke rumah sakit. Kedua orang tua Fandi saat ini hanya bisa mengharapkan perhatian pemerintah utamanya dari dinas terkait maupun pihak lainya untuk membantu meringankan beban yang anaknya saat ini alami. (ci)

Penemuan Mayat Tanpa Identitas, Cek Ciri-cirinya!

Wanasaba. SK_Telah di temukan sesosok mayat tanpa Identitas berjenis kelamin laki-laki di kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani ( TNGR ) Selasa 21/5/2019 sekira pukul 14.00 Wita. Penemuan mayat ini pertama kali oleh warga dusun Otak Kebon Desa Beririjarak Kecamatan  Wanasaba. Penemuan sosok tanpa nyawa tersebut tepat di Cemara Siu Kokok Babakan dengan ketinggian 1699 Mdpl TNGR. Menurut keterangan Saelal Arimi warga Desa Beririjarak yang juga ikut dalam evakuasi pagi ini Rabu 22/5/2019 menjelaskan bahwa kondisi tubuh korban tak lagi utuh. Menurut keterangan Saelal, ciri ciri korban menggunakan sarung berwarna merah, baju warna putih hijau, sandal jepit merek sky way warna biru, kopiah putih. "Usia korban diperkirakan lebih kurang 50 tahun" jelasnya. Bagi siapa saja yang merasa kehilangan keluarga kerabat yang mendengar berita orang hilang dengan ciri-ciri diatas silahkan hubungi pihak kepolisian Wanasaba dan menghubungi pihak RSUD dr Sudjiono Selong Lo

278 Bumil di Kecamatan Suela Resiko Tinggi

Suela. SK_ 278 orang ibu hamil/ bumil di Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur dinyatakan resiko tinggi/resti. Hasil identifikasi petugas menyimpulkan total bumil berjumlah 760 orang, dan 488 orang dinyatakan normal.

Rp 2,4 Milyar Untuk Pembangunan Puskesmas Suela

Suela. SK _ Demi pelayanan yang baik pemerintah Kabupaten Lombok timur  berencana akan membangun gedung Puskesmas Suela. Dana yang akan dikucurkan mencapai Rp. 2,4 milyar. Rencana tersebut disampaikan kepala puskesmas Suela Azwar mengatakan. “Rencana pembangunan puskesmas Suela telah disahkan oleh pemerintah ,Insyaallah dua minggu akan datang pembangunan puskesmas dimulai  kita lakukan untuk memberikan pelayanan yang prima dan

Ruangan Puskesmas Tak Nyaman, Pasien Meninggalkan Ruangan

Lotim.SK_Meras tak nyaman dalam ruangan, pasien enggan berbaring dalam kamar. Bahkan sejumlah penderita  keluar meninggalkan  ruangan Puskesmas. Pasalnya, Puskesmas yang terletak di kota kecamatan Suela,kabupaten Lombok timur  tersebut, ruangannya sempit dan sesak. Tak hanya orang dewasa mengeluhkan hal ini, namun sejumlah penderita anak lebih nyaman di halaman depan. Sesekali terdengar tangisan anak di sudut kamar, namun setelah di bawa keluar terdiam seketika. “Kami membawanya keluar dari ruangan, karena si anak lebih nayman di depan teras dan halaman depan” ungkap salah seorang ibu yang enggan dipublikasikan namanya. Kejadian tersebut acap kali pasien diberi peringatan dan larangan tegas  pihak puskesmas. Namun kebiasaan masyarakat sulit dirubah. Padahal dalam aturan-aturan, baik hak dan kewajiban petugas, pasien dan pengunjung terpampang  tembok pengumuman. “Kami sering memberi peringatan pada pasien penderita, untuk tidak keluar dari ruangan yang ditentukan. Bahk