Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pelayanan Publik

KKN UGR Bantu Warga Tangani Adminduk

Lombok Timur, SK - Rawat kebersamaan dengan bingkai ukhuah Islmaiyah adalah tema yang diangkat dalam acara perpisahan KKN Tematik Mahasiswa UGR 2019 Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB. Acara perpisahan tersebut di gelar setelah selesai sholat isya di aula kantor Desa Sambelia, Sabtu (14/9) dihadiri oleh seluruh perangkat desa, BPD,  guru ngaji dan santriwatinya, ibu-ibu PKK serta elemen masyarakat lainnya. Ketua KKN UGR Desa Sambelia, Yudha, mengatakan, selama dua bulan KKN di Sambelia, dia bersama sepuluh rekannya sudah melakukan program sosial kemasyarakatan yang ditugaskam oleh kampusnya. Seperti program tematik membangun MCK bagi warga yang tidak memiliki MCK di rumahnya. Masing-masing desa dibantu satu unit MCK. Program lain yang sudah dilakukan adalah membantu pemerintah desa dan masyarakat dalam penyempurnaan administrasi kependudukan sperti KK, KTP, akta kelahiran dan lainnya. Mereka menggandeng dinas dukcapil lakukan perekaman ke masing-masing desa. P

Bumil Kejang-Kejang, Ini Pesan Keluarga Almarhumah Pada Kita

Suela. SK_Duka mendalam dialami keluarga Reatul Aini (18) warga Desa Mekar Sari Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Almarhumah meninggal hendak melahirkan anak dalam kandunganya. Reatul Aini menikah diusia 16 tahun usai naik di bangku kelas 9. Almarhum mengarungi bahtera rumah tangga dua tahun berjalan ini. Namun Sang Maha Kuasa menjemput nyawanya hendak melahirkan calon bayinya. Menurut penuturan paman almarhumah, H. Husni bahwa almarhumah menikah dengan suaminya dari Sempol Desa Perigi. "Almarhumah menikah saat masuk di bangku kelas 9 SMP" jelas H. Husni. Usia pernikahannya sekitar dua tahun, itu artinya usia almarhum sekitar 18 tahun. Kejadian yang menimpa keluarganya sebagai pengalaman berharga. Sebab pengalaman ini peratama kali terjadi dalam keluarganya. "ini pengalaman pertama kali dalam hidup kami, sebab mengingat pesan dari petugas kesehatan, jika seorang perempuan hamil mengalami kejang maka hendaklah menuju Puskesmas atau layanan kesehatan

Hendak Melahirkan, Bumil Suela Meninggal di Perjalanan

Suela. SK_Naas, nasip warga Aik Embuk Desa Mekar Sari Kecamatan Suela tewas hendak melahirkan. Reatul Aini (18) salah seorang ibu hamil saat dirujuk dari Puskesmas Suela ke Rumah Sakit Umum dr Sudjono Selong. Bumil meninggal karena kelalaian keluarga, tidak cepat membawanya ke tempat polindes atau puskesmas. Hal ini disampaikan dr. Ahmad Bardan Salim menjelaskan bahwa pasien atas nama Reatul Aini lambat dibawa ke Puskesmas. "Bumil ini mengalami pingsan sekira pukul 2:00  malam hari, namun tidak langsung dibawa ke Polindes atau tempat medis lainya" Jelas Bardan. Kronologi kejadian, bumil atas nama Reatul Aini warga Aik embuk Desa Mekar Sari ini menikah ke Sempol Desa Perigi, Kecamatan suela. Pasien bumil ini rutin periksa kesehatan kehamilan ke posyandu di Sempol, Desa Perigi. Karena mendekati tanggal melahirkan, pasien ini pulang ke Aik Embuk Mekar Sari seminggu yang lalu. Hingga bidan yang ada di perigi menitip dan memberitahu Bidan di Mekar Sari tentang pasi

Inaq Amaq Semeton Jari, Yuk Periksa Kehamilan

Lombok Timur, SK - Untuk menghindari terjadinya stunting pada anak-anak para orang tua diminta untuk rajin periksa kehamilan. Inaq Amaq Semeton Jari (Ibu bapak saudara sekalian) diminta datang ke polindes dan posyandu. Hal ini dihombau Kepala puskesmas (kapus) Sambelia, Lalu Ahmad Faozan, S.Kep.Ns menghimbau kepada ibu hamil supaya rajin periksa kesehatan selama kehamilannya ke puskesmas, pustu atau polindes terdekat. Ini dimaksudkan agar bayi yang sedang dikandungnya mendapat asupan gizi lewat makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh ibunya sehingga ketika bersalin anak yang dilahirkan bisa tumbuh normal. Dikatakan Faozan, stunting yang paling banyak ditemukan berada di Desa Dadap sebanyak 83 orang. Nah, untuk menghindari agar stunting ini bisa dikurangi maka pemerintah dan warga harus melakukan beberapa hal seperti mendirikan Rumah Desa Sehat (RDS) mengakomodir lima paket layanan dasar seperti menjaga KIA, pemenuhan Gizi, perlindungan sosial, sarana air bersih dan sanitasi s

Satu dari 39 Desa di Lombok Timur, Kades ini Mempertegas Komitmen Pemekaran Wilayah

Suela. SK_39 Desa di Kabupaten Lombok Timur mengajukan pemekaran dusun di wilayahnya masing-masing. Tak terkecuali Kepala Desa Suela.  Komitmen tersebut tertuang dalam proposal usulan pemekaran yang saat ini sedang di godok panitia pemekaran dusun yang ditetapkan oleh pemdes Suela melalui Surat Kepatusan Kepala Desa Suela. Pada Rapat Koordianasi internal pemdes, Rabu 04/09 yang berlangsung sejak pagi dan berakhir siang tadi, Kades Suela Rosyidi mempertegas komitmen tersebut agar pemekaran dusun ini proposalnya segera dirampungkan dan diajukan kedinas terkait (DPMD) Lombok Timur setelah sebelumnya mendapatkan rekomendasi dari Camat. Menurutnya pemekaran wilayah/dusun ini semata-mata untuk mendekatkan akses layanan publik, mempermudah kontrol dan pembinaan masyarakat dan efektivitas dari penyelenggaraan pemerintahan. Sehingga kendala teknis yang salah satunya karena kurangnya tenaga dalam menjangkau pelayanan dan pembinaan masyarakat kedepannya dapat teratasi. Pemekaran wilayah/k

Tetu Apa Ndek? Komitmen Pemdes, Kecamatan dan Puskesmas Mengatasi Stunting

Lombok Timur,SK- Dalam forum besar para Pemerintah seakan tegas dalam menyampaikan hal prioritas. Hal ini tentu sebagian ingin membuktikannya. Hingga pernyataan tetu apa ndek? (benar apa tidak?) tercetus dari para pendwngar. Demikian hasil liputan pewarta Speaker Kampung. Pemerintah Desa Sambelia lakukan sosialisasi bagaimana teknis menangani masalah stunting di wilayahnya dengan menghadirkan Kepala puskesmas Sambelia, pemerintah kecamatan serta unsur masyarakat setempat. Kepala Desa Sambelia Ahmad Subandi dalam sambutannya mengatakan, masalah stunting ini bukan saja tanggung jawab pemerintah tapi ini adalah tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Sehubungan dengan itu, Suabndi meminta kepada staf desa dan lembaga yang berada dibawahnya termasuk peran kader posyandu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Kemudian selain itu katanya, bagi masyarakat yang tidak memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dipersilahkan mendatangi kantor desa untuk membuat SKTM atau ya

Kapus Sambelia: MCK Sebabkan Anak Stunting

Sambelia. SK_Selain pola makan, stunting juga bisa disebabkan oleh lingkungan yang kurang sehat, seperti rumah yang tidak dilengkapi dengan MCK, BAB sembarangan, selokan yang tersumbat tempat bersarangnya nyamuk sehingga bisa menimbulkan serangan penyakit seperti malaria dan lain sebagainya. Hal ini diakui Lalu Ahmad Faozan S. Kep, Ns Kepala Puskesmas Sambelia, dari 889 KK ditemukan sekitar 150 KK belum memiliki jamban (MCK) di Sambelia. Oleh karena itu, Ia meminta kepada pemerintah desa untuk memfasilitasi warga dalam pembuatan jamban agar setiap rumah bisa memiliki jamban. Menurut data yang berhasil dihimpun pihaknya dari Januari hingga  Agustus tercatat sekitar 49 ibu hamil (bumil) yang cenderung bayinya mengalami stunting. Hal itu disebabkan karena asupan gizi dan lingkungan yang kurang bersih. "Itu yang harus kita benahi bukan saja tugas dinas kesehatan (puskesmas) tapi menjadi tugas kita bersama," terangnya saat menyampaikan pendapatnya pada acara rembug stu

Lengkap! Proses dan Persyaratan Mengadopsi Anak

Lotim. SK_Penemuan bayi tanpa identitas ini menjadi viral. Tak sedikit pula yang berminat mengadopsi bayi perempuan itu. Bagi siapa saja yang handak mengadopsi bayi malang ini, ada beberapa proses yang harus dilalui. Menurut keterangan Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kementerian Sosial RI Kabupaten Lombok Timur Erniati S. Sosial mwnjelaskan. Bagi warga yang berminat mengadopsi anak secara umum baik bayi, balita ataupun anak. Pertama datang ke Dinas Sosial Kabupaten dengan membawa persyaratan, setelah itu baru Peksos turun home visit membuat laporan sossial sembari menunggu rekomendasi Dinas Sosial Lotim. selanjutnya berkas diserahkan oleh peksos ke Dinas Sosial Provinsi dengan lapsos yang ada. "Baru meminta SK pengasuhan sementara.  sambil menunggu jadwal sidang Tim pertimbangan ijin pengajaran anak /PIPA" jelas Erni saat konfirmasi via WA Minggu 1/9/2019. Menurut Erni ada beberapa persyaratan yang harus disiapkan beeupa, berkas foto copy KTP, KK, Bu

Puskesmas Suela Serah Bayi Tanpa Identitas

Suela. SK_Bayi tanpa identitas yang ditemukan warga Desa Ketangga hadir resmi serahkan ke pihak penyelenggara negara. Penyerahan tersebut berlangsung di Puskesmas Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Melalui Kepala Puskesmas dr. Ahmad Bardan Salim bayi berjenis kelamin perempuan yang dikirim oleh simbolis ke Yayasan Paramita Mataram untuk diasuh. Menurut Keterangan Bardan, bayi malang tersebut dikirim ke negara setelah melalui pemeriksaan dan penangan medis. "bayi tanpa identitas ini resmi kami serahkan ke negara untuk diurus" ucapnya saat menerima bayi langsung ke pihak Yayasan Paramita Mataram Sabtu 31/8/2019 Pada penyerahan bayi ini hadir pula Peksos Kementerian Sosial RI yang diwakili Erniati. Ia menjelaskan tentang bayi ini harus menyerahkan kenwgara. Bagi siapa saja yang ingin meminta bayi ini. Silakan ajukan surat ke Yayasan Paramita.

Hari Jadi Lotim ke 124, Ditemukan Bayi Tanpa Identitas

Ketangga. SK_Tepat pada acara pawai budaya Hari Jadi Lombok Timur ke 124, warga Desa Ketangga temukan sosok bayi cantik. Bayi berjenis kelamin perempuan dengan berat 2,00 Kg tersebut ditemukan oleh Amaq Ahyar di Mushalla Bangket Telaga Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Sekira pukul 13:00 wita, Amaq Ahyar hendak menjemur tembakau. Ia dipanggil tiga orang penggali pipa di pinggir jalan. Ia pun bergegas melihat sosok bayi mungil. Beralaskan sujadah bayi tersebut diamankan Amaq Ahyar.  "kami langsung pungut dan amankan bayi itu" tutur Amaq Ahyar saat ditemui di Puskesmas Suela Sabtu 31/8/2019. Ia berharap anak yang ia pungut itu bisa diadopsi langsung. Mereka anggap ini rizkinya dengan menemukan bayi. Sementara menurut Ketua LPA Lombok Timur, Judan Putra Baya, bayi yang di temukan warga harus diserahkan dulu ke pada negara. Bagi siapa saja yang hendak mengadopsi bayi tersebut harus membuat surat permohonan. "bagi siapa saja yang hendak ingin

10 UPT Dukcapil Lotim Belum Atasi Persoalan

Lombok Timur, SK_ Unit Pelaksanaan Teknis/ UPT Dukcapil yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur belum sesuai dengan kebutuhan warga. Pasalanya masyarakat masih sulit untuk memenuhi kebutuhan untuk membuat Kartu Keluarga(KK), Kartu Tanda Penduduk(KTP), dan Akta Kelahiran, karena terlalu jauh. Persoalan ini disoroti langsung oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lombok Timur yang juga sebagai Koordinator Legal Identity, Judan Putra Baya menyampaikan bahwa 10 UPT Dukcapil tersebut belum sesuai dengan kebutuhan warga. "kami melihat ini masih jauh dari kebutuhan masyarakat, terkait dengan UPT Kecamatan Suela dan Wanasaba, UPT Pringgabaya dan Sambelia" kata Judan saat menyampaikan pendapatnya Senin 26/8/2019. Secara kebutuhan, kecamatan yang berdekatan dengan pelayanan mestinya ditiadakan. Sementara ada kecamatan yang jauh dari jangkauan yang harus terlayani secara merata. Tidak meratanya UPT Dukcapil yang di bentuk oleh pemda menjadi permasalahan

Bersyukurlah! Seluruh Fasilitas Kesehatan di Lombok Timur Tanpa Biaya

Suela. SK_Banyaknya warga kategori miskin yang tidak mendapatkan Kartu Indonesia Sehat/ KIS menjadi polemik dimasyarakat. Untuk itu pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah berkomitmen memberikan dispensasi bagi warga yang tidak mampu membuat Surat Keterangan Tidak Mampu/ SKTM. Demikian dijelaskan oleh Kepala Puskesmas Suela, dr Ahmad Bardan Salim saat talkshow Speaker Kampung TV membahasakan tentang pelayanan kesehatan Selasa, 13/8/2019 di Studio Speaker Kampung TV. Bardan menjelaskan bagi pasien yang tidak mampu harus membawa atau membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ke kantor desa. Baru setelah itu, pasien atau keluarga pasien membawanya ke puskesmas untuk diregistrasi agar tidak perlu membayar. "Nah, itulah enaknya sekarang, per 1 Oktober 2018 Pemerintah Daerah memperbolehkan warga miskin untuk membuat SKTM dari kantor desa," imbuhnya. SKTM ini merupakan bentuk komitmen atau suport Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur kepada warga yang tidak mampu. D

Kapus Suela: Dilarang Beli Obat di Luar Puskesmas

Suela, SK - Prinsip dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap manusia. Pemerintah selaku pemberi layanan memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut, hal ini sesuai dengan Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang SPM kesehatan. SPM itu juga harus dilaksanakan sesuai SOP yang telah ditentukan pemerintah seperti, jenis obat serta mutu pelayanan menjadi urusan pemerintah. Untuk mengetahui sejauh mana pemerintah menerapkan atau mengaplikasikan layanan dasar tersebut, maka penggiat media komunitas Speakerkampung.net mengundang Kepala Puskesmas Suela, dr. Bardan Salim, di pandu oleh Widiatul Fitri dan juga Anggar panggilan Fikri pada acara Talkshow Speaker Kampung TV, pada (13/8/2019). Pada Talkshow tersebut, dr. Bardan Salim menjelaskan, obat generik yang tersedia di puskesmas sudah sesuai standar nasional. Pengadaan obat katanya didasarkan pada formasi dari pemerintah. "Mindset warga berakibat pada sugesti sehingga ber

Pelayanan Kesehatan Belum Berpihak Pada Masyarakat Kecil

Suela. SK_Pelayanan publik selama ini selalu jadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat, baik dikota maupun didesa. Minimnya pelayanan yang berberpihak kepada masyarakat kecil ini tentunya tidak lepas dengan kurangnya perhatian pemerintah setempat. banyaknya keluhan masyarakt saat berobat di puskesmas. Pihak puskesmas memberikan persyaratan kepada masyarakat supaya mengakses pelayanan yang gratis. Namun dengan kurangnya sosialisasi dari pemerintah setempat. Informasi ini tidak sampai  ahirnya masyarakat meraskan kesulitan. Pelayanan publik yang efektif adalah apabila kita sama sama proaktif, baik dari pemerintah masyarakat dan tentunyak pihak kesehatan itu sendiri. Misalnya dari sisi penyebaran informasi dan juga sosialisasi terkait bentuk bentuk pelanannya. Menurut Kepala puskesmas suela yang akrab disapa  Bardan Salim pelayanan kesehatan  memang belum bisa maksimal sepenuhnya, akan tetapi tetap melakukan perbaikan dan salah satunya dengan adanya akun media sosial facebo

20% Dana Desa Wajib Untuk Stunting

Wanasaba, SK_Pemerintah desa wajib anggarkan dana 20% dari APBDes untuk penanganan stunting. Hal ini disampaikan Lalu Abdul Hayyi selaku ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Wanasaba, pada rembuk stunting di Desa Mamben Daya yang merupakan salah satu kegiatan pada program inovasi desa (14/08). Sebagai bentuk intervensi stunting skala nasional pemerintah pusat melalui kementerian desa telah mengatur kebijakan penggunaan dana desa pada Permen Nomor 16 Tahun 2018 tentang peningkatan gizi masyarakat dan pencegahan terhadap stunting, sambungnya. Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Desa Mamben Daya Fadli, saat membuka kegiatan rembuk stunting ini. Ia juga menyampaikan saat ini Pemerintah Desa Mamben Daya telah menganggarkan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) pada kegiatan posyandu untuk memenuhi asupan gizi bayi dan balita. "Untuk saat ini kami (pemdes.red) sudah menganggarkan untuk PMT pada kegiatan posyandu untuk memenuhi asupan gizi bagi bayi dan balita&q

Sekilas Suplai Air Bersih ke Desa Ketangga

Ketangga.SK_Beberapa minggu terakhir ini, Krisis Air yang melanda Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur semakin parah. Banyak warga mengeluh dan tak jarang yang pergi mengambil air ke Dusun Tibu Jukung Desa Suela. Bahkan untuk mencuci pakain saja mereka rela berjalan sekian kilo ke Kokoq (Sungai_red) Peropok untuk mencari air. Melihat kondisi tersebut TKSK Kecamatan Suela Samsul Mujahidin berinisiatif untuk bersurat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok  Timur, Dinas Sosial, Bupati Lombok Timur dan juga Pihak PDAM yang memang punya tanggung jawab untuk memberikan solusi atas kekeringan air bersih ini. Selain itu juga Samsul Mujahidin mengatakan bahwa bukan hanya suplai air bersih saja akan tetapi pelayanan PDAM ini agar lebih baik lagi. “ Minimal PDAM ini ada hal yang harus diperbaiki terkait soal pelayanannya dan membantu tempat-tempat publik seperti masjid, kuburan untuk difasilitasi” Jelasnya Dan lebih parah lagi menurut penuturan salah satu

PDAM Lelet, Masyarakat Lingkar Lemor Tengkarengan

Tikus mati di lumbung padi, begitulah perumpamaan warga Desa Ketangga, Suntalangu Kecamatan Suela Kabupaten  Lombok Timur. Tengkarengan (kekeringan-red) di tengah melimpahnya sumber mata air Lemor. Satu pekan berlangsung warga tak dapat air akibat lambanya penangan petugas PDAM. Menurut keterangan Ketua BPD Desa Ketangga, Muhammad Jaelani bahwa pihak PDAM unit Suela lelet dalam mengatasi pipa yang rusak. "Warga menduga, bahwa petugas ini lambat dalam penangan rusaknya pipa PDAM" ujarnya saat mendatangi kantor Unit PDAM. Dirinya menjelaskan, ribuan warga tak dapat air, baik untuk minum, mandi dan mencuci. Mereka harus rela mengambil air hingga 4 Km menggunakan sepeda motor. Sementara itu, ratusan warga berdesakan dan antrean untuk mandi di titik sungai Koko Desa. Belum lagi yang mencuci pakaian dan perabotan dapur setiap pagi dan sore meramaikan aliran sungai itu. Selain itu, sebagian warga mengeluarkan uang Rp.100.000-200.000/ tong. Tergantung uku

Sulitnya Mendapatkan Air Bersih, Warga Bangun Sumur di Tengah Aliran Sungai

Ketangga, SK- Akibat kekurangan air bersih, karena tidak ada perhatian pemerintah dalam melayani warga. Belum lagi soal PDAM dengan biaya mahal. Mendorong beberapa warga yang berada di Dusun Otak Desa dan Montong Gedeng, Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur, NTB, melakukan penggalian sumur di beberapa tempat di pinggir sungai, pada (25/7). Sebagaimana dilakukan oleh Amaq Ikhwan yang tinggal di Dusun Montong Gedeng. Ia bersama beberapa warga lainnya berinisiatif melakukan penggalian sumur karena belakangan ini dia merasa kesulitan untuk mendapatkan sarana air bersih. Disampaing untuk kebutuhan mencuci dan mandi, air juga termasuk kebutuhan pokok untuk keberlangsungan hidup. Pada jurnalis media Speakerkampung.net, Ikhwan menceritakan, jarak tempuh sumur dari rumah katanya sangat jauh sekitar 200 meter. "Karena kami kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga kami menggali sumur sendiri," jelasnya. Begitupun dikatakan salah seorang warga lainnya, Amaq Sil

Permudah Pelayanan KTP dan KK, 10 UPT Disiapkan Lotim

Lombok Timur, SK -  Untuk mempermudah, memperlancar dan mendekatkan pelayanan kepada warga dalam pembuatan adminduk, pemerintah daerah  Lombok Timur menempatkan sepuluh Unit Pelayanan Teknis (UPT) di beberapa kecamatan. Sebagaimana dikatakan camat Suela, Sukarma, ketika menghadiri launching Jurnalisme Warga (JW) pada (10/7) di lesehan kampung, Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur. Sukarma mengatakan jika di kantor camat, Ia tidak lagi diberikan kewenangan untuk menandatangani KTP, KK, akta yang berkaitan dengan adminduk. Tetapi, sudah ada petugas UPT yang ditempatkan di kantor camat oleh Bupati. Kaitan banyaknya warga yang mengeluh dalam pembuatan KTP menurutnya, itu semata-mata karena masalah belangko yang selalu kurang. "Dari pusat belangko yang di kirim ke daerah jumlahnya terbatas, sekitar satu jutaan, sedang masyarakat yang butuh lebih dari itu," katanya. Meski begitu, Sukarma tetap berusaha agar pelayanan hak dasar warga ini dapat terpenuhi sehingga

KKN UGR Fasilitasi Korban Gempa Sambelia Mendapatkan Adminduk

Sambelia.SK_ Sungguh mulia apa yang telah direncanakan pada program KKN UGR tahun 2019. Rencana ini telah dirilis oleh mahasiswa KKN UGR khusunya yang ditempatkan di wilayah terdampak gempa yakni Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok timur tahun silam. Kini, mahasiswa/ I KKN UGR yang didirikan Muh Ali Bin dahlan  ini fokus pada program sosial khususnya membantu warga yang belum mendapatkan administrasi kependudukan alias Adminduk. Demikian disampaikan Dosen UGR Paridi, program KKN yang dilaksanakan mulai 15 Juli berakhir 15 September ini juga akan memprioritaskan masalah administrasi kependudukan (adminduk). Mereka akan bekerjasama dengan Disdukcapil yang akan difasilitasi oleh KOMPAK. mengingat masih banyak warga yang belum memiliki e-KTP, KK, akta kelahiran, akta nikah, akta kematian dan lain sebagainya. "Dari dukcapil rencana akan turun langsung bersama KOMPAK. Kami juga punya mahasiswa yang bekerja di disdukcapil, tugas mereka nanti memberikan penyuluhan kepada warga bil