Langsung ke konten utama

Postingan

Dorong Produksi Susu Kambing PE: Mahasiswa UNRAM Latih Kelompok Wirausaha Peternakan di Desa Boyemare

  Sakra Barat, SK - Kelompok wirausaha peternakan di Desa Boyemare   Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur, mengikuti pelatihan peningkatan produksi susu kambing peranakan etawa (PE) yang diselenggarakan oleh tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan (Faterna) Universitas Mataram (Unram) pada Jum’at, siang (4/8). Kegiatan bertajuk tema “Pelatihan Budidaya Kambing PE sebagai Kambing Dwiguna” turut dihadiri oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa Boyemare, Praktisi serta seluruh anggota kelompok “Pandan Gero” dan kelompok “Maju Terus”. Ketua tim PPK ORMAWA, Saddam Isnal Ude mengatakan kegiatan ini terdiri dari Pelatihan Pembuatan Pakan Konsentrat dan Silase serta Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Ternak Kambing. “Adanya program ini untuk mendorong produksi susu kambing PE sebagai Agribisnis Kambing Perah melalui Teknologi Tepat Guna, artinya teknologi sesuai dengan lingkungan,” ucap maha

Atasi Stunting, Kades Boyemare Gelontorkan Dana Desa Ternak Kambing Etawa

  Tim Program Peningkatakan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan (Faterna) Universitas Mataram (Unram) telah melakukan kegiatan Sosialisasi Program dan Pembentukan Kelompok Wirausaha Peternakan di Desa Boyemare Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur  (31/07). Kegiatan yang mengusung tema “Koperasi Susu Untuk Mendukung Agribisnis Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) Dalam Rangka Mereduksi Stunting di Desa Boyemare”.  Kepala Desa (Kades) Muhamad Amin, S. Pd., memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada mahasiswa Unram atas pembinaan kepada masyarakat petani peternak Desa Boyemare.  “Ini merupakan satu kesempatan untuk kita semua wabil khusus peternak, bagaimana cara beternak yang sukses. Dalam hal ini, peternak kami sangat sangat repot dengan pekerjaaan di ladang, sementara juga mereka budidaya kambing. Sementara kotoran kambing ini belum di maksimalkan” ucap Muhamad Amin saat memberikan sambutan. La

Opini Warga : Desa Wisata Sugian Dalam Bayang-bayang Tambak Udang

 Fikri Mahfuz Ali Sambelia - SK , Bicara tentang Desa Sugian tidak akan pernah tuntas, baik dari sumberdaya alamnaya dimana sektor pertanian, perikanan hingga semua sudut desa dapat dijadikan sebagai sektor wisata yang akan mengangkat pertumbuhan ekonomi warga sekitarnya, namun waktu belakang ini banyak diekploitasi oleh orang yang berkepentingan yang hanya mementingkan diri sendiri dan kelompoknya. Lalu masyarakat mendapatkan apa? Bagaimana keberlangsunagan ekosistem dan lingkungan   yang dibangga banggakan dulu ? kebanggan seperti apa yang akan kita ceritakan nanti untuk generasi yang akan datang? Desa Sugian, Desa yang Berprestasi Banyak kegiatan yang diikuti oleh Desa Sugian dalam ajang lomba baik tingkat daerah hingga nasional dan tidak sedikit pula mendapatkan pengharagan dalam bidang pariwsata bahari, sehingga tentunya sebagai warga desa yang lahir dan besar di di desa ini kami merasa sangat bangga memiliki desa yang kaya akan potensi. Melalui tulisan ini saya menggambar

AJI Mataram Kecam Tindakan Humas ITDC Intervensi Pemberitaan Jurnalis

  Mataram-SK, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram mengecam tindakan Coorporate Secretary Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang mengintervensi pemberitaan jurnalis saat meliput kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Erick Thohir di Kawasan Mandalika, Minggu (9/7) kemarin. Kronologisnya, Coorporate Secretary ITDC Indah Sari diduga  mengintervensi pemberitaan jurnalis dengan melarang menanyakan persoalan lain diluar agenda kunjungan Erick Thohir ke Sirkuit Mandalika. Selain itu, Indah juga mengancam tidak mengundang wartawan yang tidak dapat diajak kompromi. Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram M. Kasim mengecam tindakan Humas PT. ITDC Indah Sari mengatur sekaligus mengintervensi pemberitaan jurnalis. Tindakan itu sama halnya menghalang-halangi kerja jurnalis. Dalam Pasal 18 Ayat (1) Undang - Undang  Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers bahwa setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat mengham

Pemda Lombok Timur Bisu Perkara Sertifikat Tanah Transmigrasi Desa Jeringo

  Suela- SK, Pemerintah Daerah seolah -olah tutup mata dan telinga soal sertifikat tanah bagi masyarakat Desa Puncak Jeringo Kecamatan Suela, sekitar Lima Belas Tahun telah berlalu, janji Pemda Lombok Timur tak kunjung di tepati untuk diberikan sertifikat tanah bagi masyarakat pindahan Transmigrasi Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suela, Lotim  Samapi saat ini masih belum jelas arahnya.   Hal itu menjadi kekhawatiran bagi masyarakat setempat yang telah lama menggantungkan hidupnya di sana. Pasalnya, tanah gersang yang sudah mulai dibangun itu, diduga telah menjadi lahan klaim oleh berbagai pihak yang berkepentingan. “Sudah 15 tahun kami menjadi penduduk transmigrasi, namun sampai saat ini masih belum ada kejelasan soal sertifikat tanah transmigrasi Puncak Jeringo” ungkap Ahmad Muzakkir, Aktivis NTB asal Puncak Jeringo. Sabtu, (08/07/23).  Muzakir menyebutkan, Pemerintah Daerah Lotim sudah sering menjanjikan penyelesaian sertifikat itu. Dia mengatakan bahkan Pemda Lotim terakhir melakukan

84 Jamaah Laksanakan Ibadah Qurban di Masjid Syiarul Islam Ketangga

Ketangga.SK_Kesadaran masyarakat Desa Ketangga dalam melaksanakan ibadah qurban meningkat drastis.  Pasalnya, pada tahun ini Masjid Syiarul Islam melaksanakan ibadah qurban sebanyak 11 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Sehingga total jamaah ibadah qurban sebanyak 84 orang. Perayaan ibadah qurban berlangsung di Masjid Syiarul Islam Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok, Sabtu 01/07/2023. Dalam satu ekor sapi terdapat 7 orang, dengan mengeluarkan Rp 2,5 juta per jamaah. Sementara 4 ekor kambing masing-masing mengeluarkannya sendiri. Pesta penyembelihan hewan qurban ini juga disaksikan langsung oleh Kepala Desa Ketangga Mislahuddin. Dalam sambutanya Mislahuddin menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang secara sukarela, kompak menyerahkan kebutuhan qurbannya ke panitia. “Kami apresiasi para jamaah yang berqurban yang menyerahkan kurban pada panitia, berharap ke depan tidak ada lagi yang berqurban di rumah” jelas Mislahuddin. Menurut pantauan awak media, ratusan mata ikut menyaksik

Diskriminasi Tak Bisa Melemahkan Hak Asasi: Sepenggal Kisah Hare Krishna di Bali

Mentari pagi menghampari wajah manis sosok perempuan berambut panjang itu. Dirinya tengah bernyanyi bersama burung-burung. Diiringi percikan air dari air yang mengalir untuk tanaman indah di halaman rumah. “ Nang ning nung, ” tutur perempuan yang akrab disapa Rima, bukan nama sebenarnya. Perempuan ini masih duduk di bangku kuliah, dengan baju kaos merah, kontras dikulitnya yang putih bersih, dipadukan dengan celana jeans biru membuat ia kian mempesona. •• Saat ditemui di kediamannya, senyumnya merekah dengan sambutan hangat dan peluk yang erat. Berdiri disamping pagar kayu berwarna coklat nan kokoh, aku menghampiri nya. Sembari menerawang, melihat jauh ke dalam rumah dengan cat tembok putih pucat. Rima mengajakku duduk. Di kursi usang, depan perapian yang tak tau kapan terakhir kali digunakan. Sebelumnya memang sudah aku beritahu tujuanku menemuinya, hingga kini ia mulai bercerita dengan begitu riangnya. "Hare Krishna itu menurutku adalah cinta kasih sesama makhluk hid